Pengurus Besar PBNU Tetapkan 1 Ramadhan 1443 Jatu Pada Minggu |
Kabaran Jabar Jakarta, - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menetapkan 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada Minggu (3/4). Keputusan itu diambil usai hilal tidak terlihat pada sejumlah wilayah di Indonesia hari ini.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan pihaknya melakukan pemantauan hilal pada 53 titik hari ini. Namun, tidak terlihat dari semua titik.
Atas dasar istiqmal tersebut dan sesuai pendapat empat mazhab, dengan ini PBNU mengikhbarkan atau memberitahukan bahwa awal bulan Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada hari Ahad Wage tanggal 3 April 2022 Masehi, kata Gus Yahya dalam Rukyatul Hilal dan Ikhbar Penentuan Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1442 Hijriah, Jumat (1/4).
Dengan demikian umur bulan Syaban 1443 Hijriah adalah 30 hari, sambungnya.
Hal serupa juga diutarakan Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) dalam putusan isbat menyatakan 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada 3 April 2022. Keputusan itu diambil seusai menggelar Sidang Isbat bersama pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan perwakilan Ormas Islam, Ahli Falakiyah, BMKG, BIG, LAPAN yang digelar secara hybrid di Gedung Kemenag RI, Jakarta.
Secara mufakat bahwa 1 Ramadhan 1443 Hijriyah jatuh pada hari Ahad 3 April 2022, ucap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Gus Yaqut menjelaskan, berdasarkan laporan pemantauan hilal di 101 titik di seluruh Indonesia, tidak satu pun melaporkan melihat hilal.
Selain itu, posisi hilal secara umum di Indonesia masih berada pada ketinggian 2 derajat alias belum memenuhi kriteria MABIMS yang ditetapkan Kementerian Agama (Kemenag) yakni 3 derajat.
Dari 101 titik ini semuanya melaporkan tidak melihat hilal. Dengan berdasarkan hisab perhitungan posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas ufuk akan tetapi belum memenuhi kriteria MABIMS baru yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, demikian Gus Yaqut menandaskan. (Jawapos)
Posting Komentar untuk "Pengurus Besar PBNU Tetapkan 1 Ramadhan 1443 Jatuh Pada Minggu"