Melalui musik adalah sahabat hidup. Bagi generasi milenial musik, generasi ini tumbuh dan menjadi saksi perkembangan teknologi yang cukup pesat. |
Kabaran Gaya Hidup, - Melalui musik adalah sahabat hidup. Bagi generasi milenial musik, generasi ini tumbuh dan menjadi saksi perkembangan teknologi yang cukup pesat.
Dimulai dengan keberadaan radio FM yang pada masanya menjadi jujugan para kawula muda untuk berkirim salam atau hanya untuk mendengarkan musik yang setiap hari memunculkan band-band baru dengan lagu-lagunya yang enak.
Pada masa itu masih belum ada musik koplo dengan goyang erotis biduannya yang punya suara pas-pasan. Pada masa itu radio juga tidak mengenal berita politik tempat orang-orang munafik bermain kata dengan kemiskinan kreatifitasnya.
Masa itu memang masa kejayaan musik Indonesia sehingga manusia-manusia kreatif bermunculan dengan segala ide dan kreatifitasnya.
Ketika radio mulia ditinggalkan televisi menyajikan acara musik dan hiburan sehat yang tidak saja menjadikan hidup waktu itu sangat nyaman tetapi juga berkualitas.
Bandingkan dengan televisi saat ini yang kalau tidak sebagai ajang pencitraan pasti menjadi tempat kaum intelektual berdebat tanpa esensi.
Pada masa itu acara musik titik beratnya adalah acara musik tidak seperti sekarang yang tagline nya acara musik tetapi hampir 90 persen materinya adalah lelucon garing para presenternya.
Alih-alih menghibur, acara musik di era ini justru mengeksploitasi penontonnya dengan berbagai ajian sirep dan gendamnya.
Dengan perkembangan media sosial yang sangat pesat maka hidup di zaman ini kalau tidak bertemu dengan konten para buzzer yang seragam dan punya template-template tertentu pasti akan bertemu dengan endorse-endorse tokoh politik yang minim kreatifitas. Sungguh hidup yang sangat tidak enak di zaman ini.
Hidup sudah sulit sementara generasi muda diperbudak secara sistematis dan memenjarakan mereka dalam hidup penuh copy paste dan template-template seragam.
Untungnya, grup band-grup band masa lalu mulai bermunculan dan mulai mengaransemen lagu-lagu mereka. Mereka aktif membuat channel-channel youtube dan mempersembahkan lagu-lagu lama mereka dengan tampilan yang lebih bugar dan terkesan dewasa.
Seperti lagu "Hanya kamu yang bisa" dari grup band Tiket yang beberapa hari lalu mulai dirilis dengan video klipnya yang menarik dan mengikuti perkembangan zaman.
Lagu ini terdengar lebih fresh dan sangat enak di telinga walaupun tidak dibawakan oleh vokalis aslinya (ketika lagu ini dirilis).
Ini adalah angin segar bagi penikmat musik Indonesia. Welcome back, 90's generation.
Adhiyan Wahyudi
Merumont Institute | Jargaz Semeru Adventure | Lorosijienem
Bekerja, berpetualang dan menikmati hidup www.lorosijienem.com
Posting Komentar untuk "Musik Adalah Sahabat Hidup, Endorse-endorse Tokoh Politik yang Minim Kreatifitas"