Dikdik S Nugrahawan Ingatkan kepada Warga Kota Cimahi, Jadikan Sampah Organik Manfaatkan untuk Bahan Daur Ulang |
Kabaran Cimahi, - Pemerintah kewilayahan diharapkan mampu melakukan penjadwalan pembuangan sampah, Pejabat Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan mengingatkan kepada warga Kota Cimahi agar sampah di lingkungan tidak menumpuk.
Akibatnya pengangkutan sampah terkendala di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPAS) Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk bijak dalam mengelola sampah domesti dan rumah tangga.
"Ada banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi produksi sampah. Jadi sebelum diangkut ke TPA, sampah sudah di pilah dari rumah warga hingga sampah sudah berkurang saat akan dibuang petugas di kewilayahan," ujar Pj Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan.
Mulai dari menjadikan sampah organik hingga memanfaatkan untuk bahan daur ulang. Dikdik menjelaskan dampak dari tersendatnya pembuangan sampah akibat kondisi di TPAS Sarimukti Cipatat.
Menurutnya, kini bukan hanya Kota Cimahi saja yang dihadapi permasalahan pengangkutan sampah.
Sebagaimana dikutip Kabaran Jabar dalam keterangannya kepada wartawan melalui Portal Bandung Timur Didik S Nugrahawan mengatakan, “Semua pengguna TPAS Sarimukti mengalami hal yang sama, seperti di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan bahkan Kabupaten Bandung Barat selaku pemilik wilayah TPAS Sarimukti,” ujarnya, Minggu 5 Februari 2023.
Di balik masalah klasik TPAS Sarimukti Cipatat berupa kondisi dilapangan dan juga kondisi infrastruktur.
Dikatakan Dikdik S Nugrahawan, permasalahan di TPAS Sarimukti Cipatat mulai terjadi awal tahun 2023, juga masalah volume sampah yang terjadi peningkatan.
“Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, pada tahun 2022 volume sampah yang ada di TPA Sarimukti Cipatat mencapai 8.419.981 ton. Belum lagi kondisi sampah di TPAS Cipatat yang pengelolaannya akan berakhir pada tahun 2023 ini sudah melebihi kapasitas,” ujar Dikdik S Nugrahawan.
Menurut Dikdik S Nugrahawan, produksi sampah masyarakat Kota Cimahi juga terhitung sangat tinggi.
Dalam sehari, sampah yang dihasilkan dan dibuang ke TPA Sarimukti bisa mencapai 270 ton.
"Produksinya 270 ton per hari. Sedangkan berdasarkan penelitian, sampah residu itu hanya 15 persen, selebihnya itu bisa didaur ulang.Nah ini yang harusnya digalakkan dan dilaksanakan masyarakat, jadi nanti yang terbuang ke TPA itu hanya residunya saja," terang Dikdik S Nugrahawan.
Dikatakan Dikdik S Nugrahawan, saat ini Pemkot Cimahi sedang memikirkan cara untuk mengonversikan nilai ekonomi dari sampah yang dipilah oleh masyarakat sejak dari rumah tangga.
"Jadi yang sedang dipikirkan sekarang harus bisa dikonversikan nilai ekonominya. Memilah sampah sekaligus sirkulan ekonomi berjalan. Kita punya bank sampah Samici, tapi belum bisa menampung jumlahnya," kata Dikdik S Nugrahawan.
Program pemilahan sampah di Kota Cimahimenurut Dikdik S Nugrahawan harus digulirkan terlebih dahulu untuk membiasakan masyarakat memilah sampah berdasarkan kategorinya.
"Aturannya sudah saya buat dan ditandatangani. Nanti pelaksanaannya juga akan diawasi oleh pejabat-pejabat Pemkot Cimahi, nanti mereka keliling mengecek pemilahan sampah di setiap lingkungan masyarakat," ujar Dikdik S Nugrahawan yang berharap penanganan sampah di Kota Cimahi didukung semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Posting Komentar untuk "Dikdik S Nugrahawan Ingatkan kepada Warga Kota Cimahi, Jadikan Sampah Organik Manfaatkan untuk Bahan Daur Ulang"