Fahri Hamzah: Pragmatislah Dalam Memilih yang Penting Untung |
Kabaran Jabar, - Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Fahri Hamzah mengatakan di akun tweet nya "Panduan Tentang Siapakah yang Kita Pilih di 2024". Sebab, presiden merangkap sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan sekaligus.
Dalam keterangannya yang dikutip dari akun Twitter Fahri Hamzah mengatakan, calon presiden itu harus Klir hubungannya dengan kekuatan diluar negara dan pemerintahan.
"Jadi kalau (capres) kalian tidak klir hubungannya dengan kekuatan di luar negara dan pemerintahan, bahayanya adalah karena keputusan negara banyak yang tidak bisa dijelaskan," kata Fahri Hamzah dalam keterangannya, Rabu (26/4/2023).
Mantan Wakil Ketua DPR ini menegaskan, negara modern harus mengakhiri dualisme dalam ruang pengambilan kebijakan politik.
Bahkan, saat para pendiri bangsa ini memilih republik sebagai bentuk pemerintahan, kekuasaan tokoh-tokoh feodal seperti raja dan sultan ditiadakan, dengan niatan agar informalitas dan ruang-ruang gelap dalam kekuasaan dihentikan.
"Itu syarat negara modern. Ruang gelap harus ditiadakan. Sayangnya, kita ini bangsa yang lembek, suka enggak jelas dan tidak disiplin dengan konsep-konsep dasar, sehingga mudah menjebak diri dalam persekongkolan, seperti hubungan gelap antara politik formal negara dan politik informal tokoh-tokoh belakang layar. Padahal negara modern harus sedari awal jelas soal beginian," terangnya.
Namun, Fahri menyayangkan bahwa pada milenium baru ini masih ada kekeliruan gagasan tentang republik.
Partai politik punya masalah karena sebagai lumbung gagasan mereka tidak lagi memikirkan ide-ide inti dalam bernegara, sehingga yang ditampilkan pun suatu keanehan dan seperti hukum dagang.
"Akhirnya, ya kayak sekarang. Aneh-aneh apa yang ditampilkan. Naar de 'Republiek (1925), meski Tan berada di sebelah kiri. Seperti hukum dagang: 'Waktu untung kita masuk. Waktu rugi kita cabut'. Tekunlah kalian sebagai pedagang, ciptakan lapangan kerja dan bayar pajak kepada negara yang banyak,” ujarnya.
“Pragmatislah dalam memilih mana yang kalian jual dan mana yang kalian beli, yang penting untung. Buy low sell high. Tapi politik punya aturan main yang berbeda," pungkas Fahri.
Posting Komentar untuk "Fahri Hamzah: Pragmatislah Dalam Memilih yang Penting Untung"