Kabaran Jabar, - Peringatan Hari Jadi Majalengka ke-535 tahun 2025 berlangsung semarak dan penuh makna. Rangkaian acara dimulai dengan parade budaya, menampilkan kekayaan tradisi lokal yang membanggakan. Suasana pun semakin khidmat ketika Rapat Paripurna Istimewa digelar di Pendopo Gedung Negara Kabupaten Majalengka, dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Majalengka, H. Didi Supriadi.
Sejarah panjang Majalengka kembali dihidupkan lewat pembacaan sejarah oleh perwakilan Sekretariat DPRD. Momen ini menjadi refleksi penting atas perjalanan daerah yang kini terus bergerak membangun.
Acara dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM), Bupati dan Wakil Bupati Majalengka, jajaran Forkopimda, anggota DPRD, para camat, kepala desa, tokoh masyarakat, serta tokoh agama dan pemuda. Dua anggota DPR RI asal Majalengka, H. Ateng Sutisna (PKS) dan H. Jefry Romdonny (Gerindra), juga hadir dalam kesempatan ini.
Dalam wawancaranya, H. Ateng mengungkapkan rasa bangganya bisa turut serta dalam momentum besar ini yang mengangkat tema “Ngahiji Ngawangun Majalengka Langkung Sae.” Menurutnya, tema tersebut selaras dengan semangat untuk menyatukan langkah dalam membangun daerah secara lebih progresif dan responsif.
Ateng juga menyuarakan pandangannya soal pentingnya reformasi dalam tata kelola pemerintahan. “Sudah waktunya Majalengka berubah. Para pejabat jangan terlalu birokratis—harus cepat tanggap dan lebih peka terhadap lingkungan sekitar,” ujarnya, menyinggung insiden kecelakaan akibat penambangan liar baru-baru ini.
Ia menekankan bahwa penambangan ilegal bukan hanya merusak alam, tetapi juga mengancam nyawa manusia. “Kalau mau membangun, jangan dengan cara merusak. Harus ada kajian lingkungan yang jelas. Penambang liar itu sama saja dengan perusak alam,” tegas Ateng.
Selain kritik konstruktif, Ateng juga memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Bupati dan Wakil Bupati Majalengka, yang dalam 100 hari kerja dinilainya telah menunjukkan keseriusan membangun daerah. “Luar biasa. Memang belum semua selesai, tapi langkah-langkah awal sudah terlihat nyata dan terukur. Kita berharap dalam lima tahun ke depan, hasil kerjanya bisa lebih konkret,” tutupnya.
Hari Jadi Majalengka ke-535 bukan hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga momentum untuk mengevaluasi, memperbaiki, dan menyatukan tekad menuju Majalengka yang lebih baik, lebih bersih, dan lebih manusiawi. (Wawan)
Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:
0Komentar