Kabaran Jabar, - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Majalengka, Polda Jawa Barat, menetapkan tiga orang sebagai tersangka yang diduga bagian dari kelompok Anarko. Mereka diamankan saat kedapatan membawa senjata tajam menjelang aksi unjuk rasa mahasiswa di Gedung DPRD Kabupaten Majalengka.
Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian melalui Kasat Reskrim AKP Udiyanto mengungkapkan, ketiga pelaku ditangkap ketika petugas melakukan penyisiran.
“Saat itu mereka berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Beat dan membawa sebilah parang sepanjang 110 sentimeter. Ketiganya langsung dibawa ke Mapolres Majalengka untuk penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya, Rabu (3/9/2025).
Ketiga tersangka diketahui berinisial R (19), AGM (16), dan MRC (16), seluruhnya warga Kabupaten Cirebon. Dari tiga orang itu, satu berstatus dewasa, sedangkan dua lainnya masih di bawah umur. Mereka dijerat Pasal 2 Ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam tanpa izin.
Barang bukti yang diamankan meliputi satu unit sepeda motor, sebilah parang tanpa gagang sepanjang ±110 cm, satu unit telepon genggam, serta sejumlah barang lain.
Dalam operasi terpisah pada hari yang sama, Polres Majalengka juga mengamankan 126 orang terduga anarko di sejumlah titik.
Dari jumlah tersebut, 72 orang berstatus dewasa dan 52 lainnya masih pelajar SMP serta SMA. Mereka diketahui bukan dari elemen mahasiswa, melainkan kelompok yang terindikasi berencana memicu kericuhan.
Para terduga berasal dari berbagai daerah, termasuk Sumedang, Indramayu, dan Cirebon. Bahkan sebagian tercatat bolos sekolah hanya untuk ikut aksi.
Dari tangan mereka, polisi menyita barang bukti berbahaya berupa parang, gir motor, batu, hingga botol berisi bensin.
Dengan langkah cepat aparat kepolisian, aksi demonstrasi mahasiswa di Kabupaten Majalengka tetap berjalan aman, tertib, dan kondusif tanpa gangguan kelompok Anarko. (Wawan)
Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:
0Komentar