Post ADS 1

Kumpulan Puisi, Lelaki Bernyanyi Ketika Pesawat Melintas dan Ketika Angin Berhembus

Kumpulan Puisi, Lelaki Bernyanyi Ketika Pesawat Melintas dan Ketika Angin Berhembus


 

Pengutang

Aku rela jadi mentari yang membakar nelangsa jika malam terbit nanti.

 

Mengutangi

Kuberikan setengah hati serupa laguna di jantung sahara untuk kau yang tak berperigi.

 

Melupakan Hutang

Tetapi kau pergi kemudian kau pacari tanah-tanah urban. Saat kembali nanti lubang di dalam batin telah menjadi tirani.

 

Menagih Hutang

Akulah musafir, aku hanya ingin menyembahkan diri meski telah kehilangan zikir. Kau jadi petapa tua tak terjamah jemariku sampai kau lingsir di laut usia.

 

Membayar Hutang

Telah kau ciptakan bagiku ombak—badai membawaku kepada gulita di kedalaman tiada tongkat Musa bagi diri yang berlumur dosa.

 

Istriku, Lestari

Aku hanya ingin ada di hatimu laiknya kau yang selalu menari mengenakan beludru. Tak perlu kau bawakan aku sepasang gunung atau belukar yang membawaku terus berada pada sumur yang berkapita Lestari, aku ingin kau mengingatku.

 

Monokrom Lestari

Tubuh kita berangsur gulita. Kisah yang misteri di antara aku denganmu, manakah yang akan bersua Tuhan lebih dulu?. Salju-salju di kepalaku telah ambruk sejak kau pinang langit biru bahkan dunia setelahnya.

 

Dalam liang yang riuh akan tanya merasakan dinginnya dan karib kepada cacing-belatung dan nanah-darahmu sendiri, akan kutasbihkan namamu. Tiada kekasih lain bagiku bahkan setelah tujuh langkah pengantar ukiran namamu di hatiku tetap, tak akan pudar.

 

Biodata: Aris Setiyanto lahir 12 Juni 1996.

Tinggal di Temanggung, Jawa Tengah. Buku puisinya, Lelaki yang Bernyanyi Ketika Pesawat Melintas (2020) dan Ketika Angin Berhembus (2021).

 

Posting Komentar untuk "Kumpulan Puisi, Lelaki Bernyanyi Ketika Pesawat Melintas dan Ketika Angin Berhembus"

Ketika dunia memberi tantangan, kita sering merasa ragu, seakan tak mampu menghadapi segala hal yang datang. Namun, dalam setiap perjalanan hidup, ada kekuatan yang lebih besar dari ketakutan kita: kepercayaan pada diri sendiri. Lirik-lirik lagu seringkali menjadi cermin dari perasaan ini, mengingatkan kita untuk tetap tegar meski angin hidup tak selalu sejalan dengan harapan.

Post ADS 1
Iklan Baris
Membuat Web Propesional. - Hub: - Kabaran Market di 0878-5243-1990
Penjualan Motor
- - -
Seedbacklink