Jabar Kabaran Kota Cimahi, - Stok minyak goreng di pasar tradisional Kota Cimahi mendadak
hilang usai pemerintah menghapus Harga Eceran Tertinggi (HET). Sejumlah
pedagang sembako di Pasar Atas Baru mengaku sudah tidak memiliki stok sejak
beberapa hari terakhir.
"Saya enggak punya lagi stok minyak goreng maupun curah, belum terima kiriman lagi dari distributor sejak harganya naik kemarin," kata Dian, 38, pedagang di Pasar Atas, dilansir Medcom.id pada Kamis, 17 Maret 2022.
Hal senada diungkapkan pedagang lainnya Hana Subiyarti ,50. Bahkan sejak lima hari lalu ia tidak pernah menerima kiriman minyak goreng. "Sudah enggak jualan migor. Kata distributornya baru ada stok minggu depan," ucap Hana.
Sebagai pedagang kecil, ia mengaku heran lantaran stok minyak goreng di toko modern dan ritel sangat melimpah setelah pemerintah menghapus HET. Tetapi di tangan pedagang tradisional, barangnya sulit didapat.
"Kenapa kiriman ke pasar belum ada, tetapi stok di toko modern malah sangat banyak," tuturnya.
Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi, Sri Wahyuni menjelaskan, distribusi minyak goreng ke pasar tradisional agak tersendat sejak harganya dikembalikan ke mekanisme pasar.
"Untuk di pasar, baik harga murah maupun mahal, sekarang masih belum ada pasokannya," terangnya.
Saat ini harga minyak goreng kemasan di toko modern atau ritel di wilayah Cimahi sudah dikembalikan sesuai harga pasar. Minyak goreng kemasan tembus Rp24.800-25.000 per liter atau rata-rata Rp47 ribu per 2 liter.
Posting Komentar untuk "Stock Minyak Goreng di Pasar Tradisional Hilang"