 |
| Mahendra Siregar, Calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test di Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat. |
Kabaran Jabar Jakarta, - Mahendra Siregar, Calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test di Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat.
Usai memberikan paparan singkat mengenai visi dan misinya jika terpilih sebagai bos OJK, Mahendra kemudian diserbu sederet pertanyaan oleh para anggota komisi keuangan yang hadir dalam fit and proper tes.
Salah satunya, terkait dengan investasi bodong. Pertanyaan itu datang dari Bertu Merlas, Anggota Komisi IX Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Ini mengenai kepercayaan masyarakat terhadap industri, utamanya industri asuransi," kata Bertu.
Bertu mengatakan, selama ini OJK telah memiliki Satgas Waspada Investasi dalam memberantas investasi bodong yang masih marak. Namun, Bertu mencatat investasi bodong juga kerap dilakukan oleh platform yang legal.
"Kenyataannya investasi legal pun masalah. Jadi apa gunanya OJK? Bagaimana langkah untuk memperbaiki kepercayaan masyarakat terhadap industri khususnya industri perasuransian ini," tegasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IX Fraksi Partai Demokrat Vera Febyanthy mempertanyakan kapasitas Mahendra Siregar yang sebelumnya tak memiliki rekam jejak untuk memimpin lembaga keuangan seperti OJK.
"Ketika terpilih enggak ada waktu belajar pak. Jadi harus siap bekerja dengan pengalaman yang berbeda. Saya harap Anda siap, karena segudang PR harus Anda bersihkan dan selesaikan," kata Vera.
Vera kemudian kembali bertanya kepada Mahendra.
"Apakah Anda berani menyelesaikan kasus besar yang saat ini masih ada di OJK. Apakah nanti Anda siap tidak di intervensi pihak mana pun?," kata Vera dilansir Cnbc.
Mahendra dalam kesempatan yang sama menjawab secara umum bahwa hal tersebut adalah masalah besar. Sehingga menjadi prioritas untuk dibenahi.
Posting Komentar untuk "Mahendra Terpilih Sebagai Bos OJK, Komisi XI DPR RI Berikan Pertanyaan"