Post ADS 1

Tahun Ini 18 Importir Daging Sapi Dapat Kuota Pemasukan 130 Ribuan Ton

Tahun Ini 19 Importil Daging Sapi Dapat Kuota Pemasukan 130 Ribuan Ton. Gambar tajaan iStock -Pixabay


Kabaran Jabar, - Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Suhandri mengatakan, harga daging sapi yang alami lonjakan harga signifikan adalah daging sapi segar hasil produksi rumah potong hewan (RPH).

 

Sedangkan, harga daging sapi impor baik chill (dingin tidak beku) maupun daging beku (frozen) masih lebih murah.

 

Tahun ini, kata dia, 18 importir daging sapi beku anggota Aspidi mendapat kuota pemasukan 130 ribuan ton. Kurang lebih sama dengan tahun kemarin.

 

"Saat ini, kami memiliki stok sekitar 26 ribu ton. Anggota kami memiliki cabang-cabang di daerah, dan segmen pasar kami biasanya sudah memiliki rantai pendingin. Nggak hanya di ritel modern, pasar basah juga sudah punya sebagian," kata Suhandri kepada CNBCIndonesia, Rabu (6/4/2022) yang lalu. 

 

Biasanya, lanjut Suhandri, konsumsi saat Ramadan-Lebaran melonjak menjadi 25 ribu ton di wilayah Jabodetabek, atau 50 ribu ton nasional.

 

"Tapi, sejak Covid-19, permintaan hanya 10-15 ribu ton. Tahun 2021 saja di bawah 15.000. Ini kami sedang memantau, kalau bisa sentuh 15 ribu ton, sudah bagus. Tapi importasi tidak ada masalah. Kita lakukan rutin untuk persiapan Hari Raya. Dalam 2 bulan ini sekali masuk bisa 10-15 ribu ton, di Tanjung Priok," kata dia.

 

Dia mengakui, mengolah daging sapi beku memang membutuhkan waktu lebih lama, bahkan bisa sampai 16  jam sampai daging tidak lagi membeku siap dimasak. Tapi, imbuh dia, jika konsumen mau menunggu, tanpa mencairkan daging dengan air, rasa daging sapi impor dan hasil RPH tetap sama.

 

Di sisi lain, dia mengungkapkan, saat ini terjadi kenaikan harga daging impor. Dimana importasi mendapat fasilitas bebas bea masuk dari pemerintah, juga bebas PPN.

 

"Harga impor memang ada kenaikan, bertahap sejak akhir 2021. Di tahun 2021 harga impor sampai ke kami itu masih bisa Rp85.000 per kg, sekarang sudah Rp95.000 per kg,' kata Suhandri .Di sisi lain, ujar dia, terjadi kenaikan harga daging impor.

 

Daging beku impor itu kemudian dijual ke distributor yang menjualnya ke pedagang. Menurut dia, dengan harga impor Rp95 ribu, paling harga pengecer itu sekitar Rp115.000 per kg.

 

"Ngambil untung daging itu sulit. Kalau pun ada yang Rp120 ribuan itu mungkin pedagang yang kecil-kecil, sudah rantai beli kesekian," ujarnya.

 

Dia menambahkan, hingga saat ini tidak ada kendala pemasukan daging. Anggota Aspidi mengimpor daging dari Australia (60%), Amerika Serikat (25/30%), dan Selandia Baru (10/15%).

 

"Harga memang naik karena tiba-tiba permintaan di dunia tumbuh setelah awal Covid-19. Akibatnya, terjadi kesulitan vessel. Biasanya dari Australia bisa dapat vessel 2-3 kali seminggu, sekarang 10 hari baru dapat 1. Otomatis ongkos angkut naik," katanya.

 

Posting Komentar untuk "Tahun Ini 18 Importir Daging Sapi Dapat Kuota Pemasukan 130 Ribuan Ton"