Open Finance Dorong Manajemen Finansial |
Kabaran Jabar, - Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Apa itu inklusi keuangan? Ketersediaan akses keuangan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dilansir dari bank dunia, definisi inklusi keuangan adalah hak bagi setiap individu atau bisnis untuk mempunyai keuangan yang cukup untuk membeli barang atau jasa dengan cara yang efektif dan berkelanjutan.
Selain itu, keduanya juga mengupayakan pemenuhan empat elemen inklusi keuangan lainnya yaitu perluasan akses, ketersediaan dan penggunaan produk dan layanan jasa keuangan, serta peningkatan kualitas penggunaan produk dan layanan jasa keuangan.
Sebagai langkah nyata dalam rangka mendorong peningkatan inklusi keuangan yang signifikan dan berkelanjutan, OJK bersama Kementerian/Lembaga, Industri Jasa Keuangan, dan stakeholders terkait secara serentak di seluruh wilayah Indonesia selama bulan Oktober melangsungkan Bulan Inklusi Keuangan.
Selain itu, pemerintah juga telah mengatur upaya inklusi keuangan ini melalui Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategis Nasional Keuangan Inklusif yang bertujuan untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan jasa keuangan sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, percepatan penanggulangan kemiskinan, pengurangan kesenjangan antar individu dan antar daerah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Layanan Open Finance bantu Industri Finansial percepat inklusi keuangan
Open Finance adalah proses pemisahan data dan layanan finansial untuk memungkinkan perusahaan dan konsumen memanfaatkan data mereka secara aman serta mendapatkan gambaran yang lebih jelas terkait jejak finansial individu.
Hal ini menciptakan hubungan yang saling menguntungkan bagi konsumen dan perusahaan keuangan, serta membuka akses ke produk finansial yang lebih sesuai untuk membantu mempercepat inklusi keuangan dan memperkecil kesenjangan.
Open Finance dapat mendorong tercapainya inklusi keuangan dengan memberikan manajemen finansial yang lebih baik.
Konsumen dapat memiliki akses penuh ke jejak finansial digital mereka, untuk memperoleh data keuangan mereka secara menyeluruh — mulai dari kebiasaan berbelanja hingga pembayaran bulanan untuk asuransi.
Bagi perusahaan penyedia layanan keuangan, histori data konsumen tersebut dapat dimanfaatkan sebagai acuan pemberian skor kredit.
Dengan mengakses data finansial seperti tingkat pendapatan dan riwayat kredit pengguna, perusahaan dapat lebih memahami posisi finansial klien mereka dan menghasilkan skor kredit lebih baik. Hal tersebut tentu akan menguntungkan masyarakat umum, karena imbasnya akan lebih banyak pengguna, bahkan dari kalangan unbanked, yang dapat mengakses berbagai layanan keuangan dan pinjaman.
Finantier sediakan layanan Open Finance melalui Open API
Finantier menjembatani perusahaan penyedia layanan keuangan dan fintech sarana untuk memanfaatkan Open Finance API dalam membangun generasi selanjutnya melalui layanan finansial personal di Asia Tenggara.
Misi Finantier adalah mempercepat inklusi keuangan di negara berkembang dan seluruh wilayahnya dengan cara membantu pengguna layanan keuangan memahami data finansial mereka untuk mengakses layanan yang sesuai dan dapat meningkatkan kesejahteraan finansial mereka.
Dengan Open Finance API, Finantier mampu menjembatani misi inklusi keuangan dengan masyarakat yang bahkan dari kalangan unbanked.
Finantier menyediakan Open API berstandar yang menyajikan ragam produk keuangan untuk melengkapi fitur fintech di aplikasi digital. Beberapa produk yang dimiliki Finantier di antaranya Alternative Credit Scoring, Account Aggregation, Verification, Recurring Payment. Masing-masing produk tersebut dapat diterapkan di berbagai use case, mulai dari layanan fintech lending, personal finance, sampai dengan sistem pembayaran untuk aplikasi digital.
Selain itu, menerapkan Open API memiliki berbagai manfaat bagi layanan keuangan digital di antaranya efisiensi proses pengembangan aplikasi di mana pengembang akan mendapatkan kemudahan dalam menghadirkan fitur-fitur kompleks ke dalam aplikasi tanpa membuatnya dari nol.
Hal tersebut tentu akan secara langsung berdampak pada kinerja aplikasi sehingga akan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik.***
Sumber: PikiranRakyat
Posting Komentar untuk "Open Finance Dorong Manajemen Finansial"