Rico Marbun: Adanya Krisis, Masalah Ekonomi Menjadi Titik Terberat |
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Median Rico Marbun mengatakan, "Hampir seluruh usia mengakui adanya perasaan krisis Ini bisa terjadi mungkin dirasakan orang tua atau saudaranya," ucapnya.
"Masalah ekonomi menjadi titik terberat dan stabilitas harga dan hampir 90% menjawab demikian," tambah Rico Marbun saat Gelora Talks bertema : Kenaikan harga-harga menggelisahkan warga: Apa kabar Indonesia? secara daring, di Jakarta, Rabu (27/7/2022).
Perasaan adanya krisis ekonomi dan harga, kata Rico Marbun, lebih mencolok, atau jadi top of main public. Diharapkan hal ini menjadi perhatian publik dan pemerintah.
Sebab, publik telah merasakan performa ekonomi dan situasi memburuk. Kondisi ini, menurutnya, akan berimplimasi dan membawa perubahan konstelasi politik khususnya legitimasi politik.
"Sri Lanka contoh nyata, dalam waktu singkat pemerintahnya tumbang. Begitu juga yang menimpa negara maju, seperti Inggris dan Itali, perdana menteri mengajukan resign," ujarnya.
Rico memperkirakan, kalau saja kondisi perekonomian yang dirasakan masyarakat terus merosot, Indonesia akan mengalami dampak yang tidak jauh berbeda.
Pengaruh kekuatan partai lama juga akan menjadi sulit untuk dipertahankan. Sebaliknya, partai baru yang menawarkan ide yang cemerlang berpeluang mendapat dukungan rakyat banyak.
Menurut dia, tugas lembaga survei hanya memotret perasaan masyarakat untuk disampaikan. Perasaan negatif seperti kekhawatiran, waspada, takut, marah dan lainnya lebih dominan dirasakan masyarakat saat ini.
"Saya kira ini harus jadi perhatian pemerintah, karena ternyata perasaan ini juga terinfeksi dari dampak pandemik, bukan hanya infeksi Covid-19," pungkas Rico Marbun.
Red: Bd20
Posting Komentar untuk "Rico Marbun: Adanya Krisis, Masalah Ekonomi Menjadi Titik Terberat"