Krisis Moral, Dadi Permadi: Pendidikan Karakter yang Harus Diperhatikan |
Kabaran Soreang, - Pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut.
Dimulai dari kebiasaan siswa dan betul-betul sesuai dengan karakter. Hal tersebut disampaikan Tim Ahli Dewan Pendidikan Prof Dadi Permadi usai pelantikan Dewan Pendidikan oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna di Gedung Moch Toha Soreang pada Rabu (25/01/2023).
Dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan yang harus diperhatikan, Dewan Pendidikan ini diharapkan pengurus yang sekarang sudah dilantik bisa melanjutkan program-program sesuai dengan keinginan dan harapan Bapak Bupati yakni penguatan pendidikan karakter.
"Untuk itu, pengurus yang lama sudah melakukan atau sedang melakukan penelitian, Bagaimana pendidikan karakter SD dan SMP. Kami sudah mengambil salah satu contoh yang berada di Kecamatan Baleendah," ujar Dadi Permadi.
Pendidikan karakter sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral dimana tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus-menerus guna penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik.
Lanjut Dadi, agar siswa-siswi SD dan SMP diwajibkan, sebelum berangkat ke sekolah harus sarapan pagi. Karena, sarapan pagi bisa menunjang kecerdasan dan kesehatan.
"Karena data dilapangan penelitian Dewan pendidikan siswa SD dan SMP yang melakukan sarapan pagi tidak lebih dari 20 persen jadi kalau otak tidak diberi makanan sangat berbahaya. Pendidikan harus di stabilkan dengan gizi juga dan biasakan sarapan pagi otak perlu suplay gizi kebiasaan itulah yang harus dirubah," terang Dadi.
Mengenai pelantikan ini ada empat Doktor, karena akademisi seperti dirinya lulusan Amerika sehingga dia mengambil beberapa hal.
Jadi pendidikan karakter harus dimulai dari kebiasaan Siswa sarapan pagi dari rumah dan kemudian diperbaiki juga di acara bendera harus tertib karena mencerminkan upacara bendera yang betul-betul sesuai dengan karakter, misalkan pembina upacara, guru atau kepala sekolah yang lagi memberi pembinaan pada upacara bendera dengan tidak bicara dan harus menghargai serta menghormati.
Karena salah satu karakter orang tua adalah menghargai orang yang lagi bicara kemudian mengibarkan bendera sang merah putih kalau ada yang salah jangan di teriakin.
"Sebagai kewajiban nanti kedepannya akan menerima berbagai masukan juga sekarang sudah berlangsung dari tahun ini," kata Dadi.
Penelitian embrionya sudah dilakukan seperti di SDN Cimaung, Taman Kopo SDN Taman Harapan, yang dimana 90 persen disiplin muridnya, jika tidak, mereka bisa kena sangsi.
"Jadi pendekatan meningkatkan mutu pendidikannya sekarang harus lebih ditekankan pada Siwa bukan pada guru jangan sampai guru di kekesek istilahnya kasihan gaji nya juga gak seberapa," tegasnya.
Seperti kita ketahui bahwa proses globalisasi secara terus-menerus akan berdampak pada perubahan karakter masyarakat Indonesia.
Kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibat pada perilaku negatif di masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap anak, dan lain sebagainya. (Asep A)
Posting Komentar untuk "Krisis Moral, Dadi Permadi: Pendidikan Karakter yang Harus Diperhatikan"