Diduga Lakukan Penipuan Proyek, Oknum Tokoh Ketua Lembaga-organisasi di Kabupaten Tasikmalaya akan Dilaporkan

Redaksi Kabaran Jawa Barat Senin, Februari 20, 2023 Posting Komentar

Kabaran Tasikmalaya, - Salah seorang Narasumber yang bernama ES Pimpinan perusahaan kontraktor yang ditemui menjelaskan tentang kronologi dugaan penipuan oleh seorang tokoh agama yang bernama KH DSA menjabat sebagai ketua salah satu lembaga/organisasi keagamaan, akademisi dan politikus di Kab Tasikmalaya Jawa Barat, Minggu (19/2/2023).

Dalam wawancara Pak ES menjelaskan, "Di tahun 2019 yang lalu kakak nya yang ditugaskan menangani proyek di Tasikmalaya ada kesepakatan pengerjaan proyek pembangunan renovasi sekolah di wilayah Singaparna dengan KH DSA. Dan menyetorkan uang senilai Rp 40 juta sebagai dp 5% dari nilai proyek (Perjanjian diatas materai) yang di tanda tangani dan di terima oleh KH DSA, namun di tunggu sampai berbulan-bulan proyek yang di janjikan tidak kunjung terealisasi, setelah di usut ternyata proyek dikerjakan oleh pihak lain. Akhir nya Pak ES pun menuntut uang yang sudah diberikan kepada KH DSA senilai Rp 40 juta untuk dikembalikan,"

Lanjut Pak ES, "Namun sampai 3 tahun lama nya uang tersebut belum juga di kembalikan. Padahal awal nya kami sangat menghormati beliau karena seorang tokoh Agama di kab Tasikmalaya," kata Pak ES.

"Namun karena sudah ada beberapa orang yang sama merasa tertipu dan tidak ada itikad baik dari KH DSA untuk menyelesaikan dengan baik, terpaksa akan kami tempuh melalui jalur hukum," ucap Pa ES.

Pak ES juga menjelaskan, "Sudah puluhan kali mendatangi rumah nya, Awal nya masih bisa di temui dan hanya di beri janji-janji. Namun sekarang KH DSA sudah tidak bisa ditemui lagi, bahkan terkesan menghindar,"

Sekarang setiap mendatangi rumah KH DSA Pak ES mengatakan, "Saat ditemui dikediaman KH DSA hanya sopir atau ajudan nya saja, serta bersikap arogan dan terlihat menutupi keberadaan KH DSA, sedangkan KH DSA di telpon dan whatsapp tidak pernah menjawab," jelas Pak ES.

Dan untuk yang bersangkutan KH DSA ketika dimintai keterangan oleh kami, yang bersangkutan tidak memberikan tanggapan.

Reporter: Budi Heriyanto (Investigasi)