Kepala Dinkes Mulyati: Biaya Pasien Keracunan yang Dirawat Dirumah Sakit Ditanggung APBD Kota Cimahi / Foto: Istimewa |
Dikatakan Mulyati, jumlah tersebut melebihi jumlah peserta yang diundang, yakni 335 orang.
Pasien keracunan makananan yang masih dirawat menyisakan satu orang, sedangkan sisanya sudah dipulangkan karena sudah dinyatakan sembuh.
"Pasien yang dirawat hanya menyisakan 1 orang di ICU, memiliki penyakit penyerta. Mudah-mudahan segera sembuh. Kita fokus menangani para pasien," kata Mulyati kepada wartawan.
"Untuk yang hadir kan ada 350 orang, tapi karena ada satu nasi boks dimakan ramai-ramai atau satu keluarga, jadi semuanya masuk ke RSUD Cibabat," kata Mulyati.
Pasien yang sebelumnya hanya menjalani rawat jalan harus rawat inap kembali, karena kembali merasakan gejala mual, muntah dan diare setelah pulang ke rumahnya masing-masing.
"Awalnya ada yang sudah masuk IGD rawat jalan, terus diperbolehkan pulang oleh dokter. Tapi setelah pulang ke rumahnya dia merasakan diare yang hebat, sehingga jumlah pasiennya terus bertambah dan lebih banyak," ucapnya.
Pihaknya saat ini sudah membentuk tim untuk melakukan verivikasi. Mulyati mengatakan, seluruh biaya pasien keracunan yang dirawat dirumah sakit akan ditanggung dari APBD Kota Cimahi.
Ratusan warga tersebut mengalami keracunan karena dua jenis makanan yang ada di dalam nasi boks tersebut dipastikan mengandung bakteri setelah sampelnya dilakukan uji laboratorium di Labkesda Jabar.
Pemeriksaan sampel makanan tersebut meliputi, nasi putih, telur balado, sambal, perkedel jagung, ayam swir, ikan tuna isian panada, ayam isian burger, salada bokor, capcay, termasuk pemeriksaan teh botol, dan sampel air.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologi, telur balado mengandung bakteri Staphylococcus Aureus dan perkedel jagung mengandung bakteri Salmonlla," kata Mulyati.
Editor: Mas Bons
Posting Komentar untuk "Kepala Dinkes Mulyati: Biaya Pasien Keracunan yang Dirawat Dirumah Sakit Ditanggung APBD Kota Cimahi"