Pemkot Cimahi Bahas Pemantauan Adipura Tingkat Kota |
Adipura merupakan penghargaan yang diberikan kepada kota-kota di Indonesia yang berhasil menjaga kebersihan dan keindahan lingkungannya.
Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Kepala DLH Drg. Chanifah Listiarini dan jajarannya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Budi Raharja, Kabag Persidangan Ruswanto Atd, Kasad Satpol-PP dan Damkar Ganis, Camat se-Kota Cimahi, Lurah se-Kota Cimahi, dan para undangan lainnya.
Menurut AKabaransisten perekonomian dan pembangunan, Budi Raharja menyampaikan, Klarifikasi lapangan akan dilakukan untuk memastikan bahwa semua sarana dan prasarana pengelolaan sampah dari hulu ke hilir telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
"Hal ini mencakup pemantauan terhadap sistem pengumpulan sampah di pemukiman, pasar, perkantoran, rumah sakit, dan tempat lainnya," ucapnya.
Selain itu, Budi menjelaskan klarifikasi lapangan juga akan melibatkan pengamatan terhadap metode pengolahan sampah, termasuk upaya pengurangan, daur ulang, dan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan.
"Tujuan dari klarifikasi lapangan ini adalah untuk mengidentifikasi kekurangan dan kesenjangan yang mungkin ada dalam pengelolaan sampah, sehingga dapat dilakukan perbaikan dan perbaikan yang diperlukan," katanya.
Dengan melibatkan berbagai pihak terkait seperti pengelola sampah, pemerintah daerah, dan masyarakat, diharapkan klarifikasi lapangan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi pengelolaan sampah saat ini.
"Selain itu, hasil klarifikasi lapangan ini juga akan menjadi dasar untuk merumuskan kebijakan dan strategi atau rencana pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan di masa depan," harapannya.
Dr. Chanifah Listyarini, kepala DLH kota Cimahi, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang mempersiapkan verifikasi program Adipura.
"Sebelumnya, mereka telah mengirimkan data-data terkait program tersebut ke Kementerian dan saat ini dilakukan penilaian atau verifikasi di lapangan," tuturnya.
Chanifah menerima instruksi tersebut dengan senang hati. Dia bertekad untuk melanjutkan pekerjaannya dengan lebih hati-hati dan bertanggung jawab.
Dengan penuh semangat, Chanifah kemudian mengumpulkan timnya dan menjelaskan tentang rencana lanjutan yang telah ditentukan. Mereka menyusun strategi untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di kantor dan memperkenalkan alternatif yang ramah lingkungan.
"Selain itu, mereka juga merencanakan program pelatihan bagi seluruh karyawan agar memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya pengelolaan sampah dan praktik-praktik yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah," katanya.
Selama beberapa bulan ke depan, Chanifah dan timnya dengan gigih melaksanakan rencana tersebut. Mereka mengadakan rapat rutin untuk memantau kemajuan yang telah mereka capai dan mencari solusi kreatif untuk menghadapi kendala yang muncul.
"Hasilnya tak bisa dipungkiri, semakin lama jumlah sampah yang dihasilkan oleh kantor mereka semakin berkurang secara signifikan. Bukan hanya itu, karyawan kantor juga semakin sadar akan pentingnya praktik pengelolaan sampah yang baik," kata Chanifah.
Chanifah merasa sangat bahagia dengan pencapaian timnya. Mereka bukan hanya berhasil mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, namun juga telah menciptakan kesadaran kolektif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Dalam perjalanan pulang, Chanifah merasa puas dengan apa yang telah diraihnya. Namun, dia tidak berhenti di tengah jalan. Dia bertekad untuk terus bergerak maju dalam upaya melindungi lingkungan dan menginspirasi orang lain untuk bergabung dalam gerakan ini. Karena bagi Chanifah, menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama yang harus dilakukan oleh setiap individu.
"Padat karya merupakan program yang bertujuan untuk memberikan lapangan kerja kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan adanya program padat karya, masyarakat yang sebelumnya di-PHK memiliki kesempatan untuk bekerja lagi dan mengurangi tingkat pengangguran," kata Chanifah.
Chanifah meyakini bahwa program padat karya merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah pengangguran. Dengan program ini, pemerintah memberikan pekerjaan kepada masyarakat yang sebelumnya kehilangan pekerjaan atau sulit mendapatkan pekerjaan. Hal ini dapat membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan meningkatkan taraf hidup.
"Selain itu, program padat karya juga memberikan dampak positif lainnya, seperti meningkatkan perekonomian daerah. Dengan adanya lapangan kerja baru, masyarakat yang sebelumnya mengalami kesulitan ekonomi dapat meningkatkan daya beli mereka. Hal ini secara tidak langsung akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," ujarnya.
Namun, penting bagi pemerintah untuk melakukan pengawasan dan evaluasi yang baik dalam pelaksanaan program padat karya. Diperlukan pemilihan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan kebutuhan masyarakat serta adanya pengawasan terhadap produktivitas dan kualitas pekerjaan yang dilakukan.
Editor: Mas Bons
Posting Komentar untuk "Pemkot Cimahi Bahas Pemantauan Adipura Tingkat Kota"