Anis Matta: Prabowo Subianto Paling Mengerti Masalah Geopolitik |
Kabaran Jakarta, - Calon Presiden (Capres) nomor urut 03, Prabowo Subianto memiliki pemahaman yang mendalam mengenai masalah geopolitik.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta dalam Anis Matta Menjawab Episode 29 dengan tema ‘Maslahat Umat Dalam Pilpres di Tengah Ancaman Disintegrasi’ yang telah tayang di kanal YouTube Gelora TV pada Senin (22/1/2024) malam.
Anis Matta berpendapat bahwa Prabowo Subianto adalah calon presiden yang paling memahami dan mengerti pergolakan situasi geopolitik global saat ini.
Menurutnya, pengalaman Prabowo sebagai Panglima Kostrad pada tahun 1998, di mana ia menjadi korban geopolitik global, membuatnya memiliki pemahaman mendalam terhadap dinamika tersebut.
"Bahwa pada tahun 1998, Prabowo Subianto bersama Presiden Soeharto menjadi korban geopolitik. Ini merupakan suatu siklus dalam hidup seseorang di mana Prabowo pernah menjadi korban geopolitik pada masa lalu, dan sekarang, karena situasi geopolitik yang menguntungkan, Prabowo memiliki peluang besar untuk menjadi presiden," kata Anis Matta dalam keterangannya, Rabu (24/1/2024).
Anis Matta mengakui bahwa Prabowo Subianto memiliki pemahaman yang baik tentang cara menempatkan Indonesia dalam situasi geopolitik saat ini sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, demokrasi terbesar ketiga, dan populasi terbesar keempat di dunia.
"Visi masa depan dan pemahaman terhadap pergolakan global saat ini menjadi hal penting, dan Prabowo dianggap memenuhi kriteria tersebut," katanya.
Menurut Anis Matta, Indonesia sebenarnya sudah menjadi pemimpin kawasan, namun kesadaran terhadap peran tersebut kurang karena kurangnya pemahaman terhadap pergolakan situasi geopolitik global saat ini.
"Peran Indonesia di forum internasional seharusnya lebih ditingkatkan, dan Pilpres 2024 dianggap sangat penting karena akan menentukan arah dunia," ujarnya.
Anis Matta menyatakan bahwa, selain Pilpres di Indonesia, Pilpres lain yang akan memiliki dampak signifikan terhadap arah dunia pada tahun 2024 termasuk Pilpres di Taiwan, Rusia, dan Amerika.
"Peristiwa-peristiwa tersebut memiliki potensi memengaruhi dinamika geopolitik global," ungkapnya.
Bahwa Pilpres yang dihasilkan dari empat negara, termasuk Indonesia, pada tahun 2024 akan menjadi penentu arah dunia ke depan.
"Pemimpin yang dihasilkan dari Pilpres akan memiliki peran kunci dalam menghadapi peristiwa dan krisis global yang mungkin mendalam pada tahun 2024," tegasnya.
Pentingnya kesadaran geopolitik dalam kalangan umat Islam dan merujuk pada Surat Ar-Rum dalam Al-Qur'an.
Ia menjelaskan bahwa surat tersebut memberikan kabar tentang pertempuran antara umat Islam dan Imperium Romawi, 13 tahun setelah Rasulullah SAW diangkat sebagai nabi.
"Bahwa pemahaman terhadap situasi geopolitik sangat relevan dan perlu diperhatikan oleh umat Islam," ungkapnya.
Anis Matta menekankan bahwa kesadaran geopolitik sangat penting bagi umat Islam, mengacu pada pengajaran Al-Qur'an yang mencatat pertempuran umat Islam dengan bangsa Romawi setelah 13 tahun.
Bahwa saat ini dunia menghadapi ancaman perang global, dengan konflik terjadi di berbagai kawasan seperti Afrika, Eropa, dan Timur Tengah.
"Pemilihan pemimpin yang tepat menjadi kunci, karena dapat memengaruhi masa depan Islam dan dunia secara keseluruhan," ujarnya.
Anis Matta menyampaikan bahwa Indonesia, yang berada di kawasan Asia Pasifik, memiliki potensi menjadi medan tempur (battle ground) di antara negara-negara adidaya di dunia.
Situasi ini dianggap sulit bagi pemimpin Indonesia yang terpilih pada tahun 2024. Ia menekankan bahwa tindakan bersatu antara Prabowo dan Presiden Joko Widodo dalam dua pemilihan presiden sebelumnya telah mengakhiri pembelahan yang signifikan, sehingga dapat menyelamatkan Indonesia dari potensi konflik di kawasan Asia Pasifik.
Anis Matta menekankan bahwa rekonsiliasi dan kesatuan antara Prabowo dan Jokowi telah memungkinkan Indonesia untuk melewati krisis yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 dan mencegah ancaman disintegrasi bangsa.
"Dukungan umat Islam seharusnya diberikan kepada pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024, karena dianggap mampu menghadapi situasi pendalaman krisis pada tahun tersebut," ujarnya.
Anis Matta berharap pasangan Prabowo-Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 dianggap sebagai bentuk kemaslahatan bagi umat.
"Dukungan umat Islam diperlukan untuk mencegah ancaman disintegrasi yang bisa muncul kembali. Tetap bersatu dan tidak terpecah belah, seperti yang terjadi pada Pilpres sebelumnya," pesannya. (Bd20)
Editor: Mas Bons
Posting Komentar untuk "Anis Matta: Prabowo Subianto Paling Mengerti Masalah Geopolitik"