TfY7GUziTSC9BSGpTSOoBUz7TY==
Light Dark
Pesan Terakhir dari Gaza: Ketika Kata Menjadi Warisan Terakhir

Pesan Terakhir dari Gaza: Ketika Kata Menjadi Warisan Terakhir

Di tengah gelombang pengeboman yang semakin intensif, warga Gaza menuliskan pesan perpisahan mereka ke dunia melalui media sosial—kata demi kata.
Daftar Isi
×
Kabaran Jabar, - Di tengah gelombang pengeboman yang semakin intensif, warga Gaza menuliskan pesan perpisahan mereka ke dunia melalui media sosial—kata demi kata yang menggetarkan nurani, mengisyaratkan bahwa hidup mereka bisa berakhir kapan saja.

Sejak awal serangan Israel pada Oktober 2023, platform digital menjadi satu-satunya jendela warga Palestina untuk menyuarakan penderitaan, menyimpan harapan, dan mengabadikan keberadaan mereka di dunia yang tampaknya memilih bungkam.

Namun dalam 24 jam terakhir, unggahan bernada keputusasaan melonjak tajam.

Kalimat-kalimat seperti "Sepertinya kami tidak akan selamat kali ini" bukan lagi isapan jempol, melainkan bisikan nyata dari mereka yang hidup di ambang maut.

Lebih dari 100 jiwa melayang dalam satu hari, menjadikan Kamis (3/4/2025) sebagai hari paling mematikan sejak Israel kembali menggempur Gaza bulan lalu.

Serangan tak pandang bulu menghantam rumah, rumah sakit, bahkan ruang aman yang tersisa.

Namun, di balik reruntuhan itu, suara-suara warga tetap lantang—meski dengan ketakutan, mereka tetap bersaksi.

Wartawan, dokter, penulis, dan warga biasa, semuanya menuliskan warisan terakhir mereka: kebenaran yang tak dapat dibungkam.

“Jika saya mati, saya bukan sekadar angka. Saya adalah planet itu sendiri, saya punya mimpi dan ambisi," tulis Hamza Alsharif.

Mereka tak hanya memohon bantuan; mereka menyentuh sisi terdalam kemanusiaan, memaksa dunia melihat penderitaan yang coba ditutupi sensor dan propaganda.

Di Gaza, doa tak hanya dilantunkan di malam hari, tetapi dituliskan dengan tangan gemetar dalam unggahan terakhir, yang mungkin menjadi epitaf digital mereka.

Ketika dunia menutup mata, warga Gaza menulis—dan tulisan itu, mungkin, adalah bentuk terakhir dari keberanian dan kemanusiaan yang masih tersisa. *

Pewarta: red
Editor: Warsono

Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:
Pesan Terakhir dari Gaza: Ketika Kata Menjadi Warisan Terakhir
Pesan Terakhir dari Gaza: Ketika Kata Menjadi Warisan Terakhir. Jurnalis Abdallah Alattar mengucapkan selamat tinggal di Jalur Gaza selatan. Foto/instagram

0Komentar

https://jabar.kabaran.id/p/bergabunglah-peluang-karier-di-dunia.html
Pasang Iklan Disini: 0878-5243-1990
Seedbacklink