TfY7GUziTSC9BSGpTSOoBUz7TY==
Light Dark
Kuliner Unik Daerah Terpencil: Hidangan Tradisional yang Jarang Diketahui

Kuliner Unik Daerah Terpencil: Hidangan Tradisional yang Jarang Diketahui

Kuliner Unik Daerah Terpencil: Hidangan Tradisional yang Jarang Diketahui
Daftar Isi
×
Kabaran Jabar, - Indonesia, negeri seribu pulau, menyimpan kekayaan kuliner yang luar biasa. Namun, di balik gemerlap makanan populer seperti rendang atau sate, tersembunyi hidangan-hidangan tradisional dari daerah terpencil yang jarang tersentuh sorotan media. Jika kamu pecinta petualangan rasa dan budaya, menjelajahi kuliner unik ini bisa jadi pengalaman tak terlupakan. Untuk mengenal lebih banyak tentang dunia kuliner nusantara, kamu juga bisa mengunjungi https://makanbareng.id/, situs yang membahas ragam cita rasa khas dari berbagai daerah.

1. Papeda Ikan Gabus: Mutiara dari Timur

Papeda mungkin sudah dikenal di beberapa kota besar sebagai makanan khas Papua dan Maluku. Tapi di pedalaman Serui dan wilayah kepulauan Aru, papeda diolah dengan cara yang sangat tradisional: menggunakan sagu asli yang diambil langsung dari pohon sagu, diolah tanpa mesin, dan dimasak dengan kuah ikan gabus yang kaya rempah lokal seperti daun gedi dan bunga kenikir.
Kuliner Unik Daerah Terpencil: Hidangan Tradisional yang Jarang Diketahui

Kuahnya yang kuning kental dari kunyit dan jahe berpadu dengan tekstur kenyal papeda menciptakan sensasi makan yang unik. Di sana, masyarakat menyantap papeda bersama-sama di atas daun pisang, menandakan kebersamaan dalam budaya mereka. Bukan hanya soal rasa, tapi juga soal ritual dan makna.

2. Jaha dan Sagu Lempeng: Warisan Leluhur di Halmahera

Pernah mendengar tentang nasi jaha? Di Ternate atau Halmahera, jaha bukan hanya camilan, tapi bagian dari identitas budaya. Nasi ketan ini dimasak dalam batang bambu yang dibakar di atas bara api. Aromanya wangi karena dibalut daun pisang, dan rasanya gurih dari santan serta sedikit jahe.

Yang tak kalah menarik adalah sagu lempeng, makanan pokok yang dikeringkan hingga keras seperti kerupuk tebal. Meski keras, sagu lempeng bisa bertahan hingga berbulan-bulan. Masyarakat lokal menikmatinya dengan teh manis atau sebagai pendamping ikan asap. Rasanya? Gurih, sedikit manis, dan sangat mengenyangkan.

3. Pakasam Kalimantan: Fermentasi Rasa yang Eksotis

Dari Kalimantan Selatan, ada pakasam, yaitu ikan air tawar yang difermentasi dengan garam dan beras sangrai. Proses fermentasinya bisa memakan waktu berminggu-minggu, menghasilkan rasa asam-gurih yang sangat khas. Pakasam biasanya digoreng hingga kering lalu disantap dengan sambal terasi dan nasi hangat.

Di beberapa desa pedalaman, pakasam disimpan dalam tempayan tanah liat dan hanya dibuka saat ada acara adat besar. Makanan ini bukan hanya kuliner, tapi juga simbol keterikatan masyarakat Dayak dan Banjar pada alam serta cara bertahan hidup mereka.

4. Lawa Bugis: Ceviche-nya Sulawesi

Jika kamu pernah mencoba ceviche dari Amerika Latin, maka kamu akan terkejut saat mencicipi lawa dari Bugis. Lawa adalah salad ikan mentah yang dibumbui dengan jeruk nipis, kelapa parut sangrai, bawang merah, dan cabai. Ikan yang digunakan biasanya ikan terbang atau ikan kembung yang sangat segar.

Proses pengasaman dengan jeruk membuat tekstur ikan menjadi empuk dan aman dikonsumsi. Rasanya segar, gurih, dan pedas. Di desa-desa pesisir Sulawesi Selatan, lawa sering menjadi sajian utama saat perayaan atau syukuran panen laut.

5. Ikan Teri Kuah Asam Flores: Sederhana Tapi Menggugah

Di desa-desa pesisir Flores Timur, ada sajian yang sangat sederhana tapi memikat: ikan teri kuah asam. Terbuat dari ikan teri segar yang direbus dengan air jeruk, tomat, bawang, dan sedikit cabai. Kuahnya bening, asam segar, dan ringan.

Ikan teri yang kecil-kecil memberikan rasa umami yang mendalam. Biasanya disantap dengan nasi jagung atau singkong rebus. Ini adalah contoh bagaimana kesederhanaan dalam bahan bisa menghasilkan rasa yang kompleks dan memuaskan.

Menghidupkan Kembali Rasa yang Terlupakan

Hidangan-hidangan di atas mungkin tidak bisa ditemukan di restoran kota atau menu digital. Namun, justru di situlah letak keistimewaannya. Mereka adalah jejak rasa, sejarah, dan kearifan lokal yang layak untuk dikenal dan dilestarikan. Semakin kita menjelajah, semakin kita sadar bahwa Indonesia adalah negeri dengan selera tanpa batas.

Jadi, saat kamu mencari pengalaman kuliner yang berbeda, jangan ragu untuk menyusuri pelosok nusantara. Siapa tahu, kamu akan menemukan hidangan yang bukan hanya mengenyangkan, tapi juga menghangatkan hati dan membuka wawasan.

Baca Juga:

Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:

0Komentar

https://jabar.kabaran.id/p/bergabunglah-peluang-karier-di-dunia.html
Pasang Iklan Disini: 0878-5243-1990
Seedbacklink