Kabaran Jabar, - Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Cimahi Tengah sukses melangsungkan Konferensi Anak Cabang (Konfercab) tahun 2025 di Aula Kantor Kecamatan Cimahi Tengah, Senin, 12 Mei 2025.
Mengangkat tema "Memperkuat Peran NU dalam Menjawab Problematika Umat di Dunia Digital", forum ini menjadi tonggak strategis untuk merefleksikan perjalanan organisasi selama masa khidmat 2020–2025, sekaligus merumuskan arah baru dalam menyongsong masa bakti berikutnya.
Proses regenerasi kepemimpinan berlangsung melalui mekanisme musyawarah, melibatkan jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah guna memilih pengurus MWC NU Cimahi Tengah masa khidmat 2025–2029 yang siap mengemban amanah di tengah tantangan zaman yang terus berkembang.
Forum Konfercab ini turut dihadiri oleh para Ketua Ranting NU se-Kecamatan Cimahi Tengah, delegasi dari Badan Otonom NU, serta sejumlah tokoh masyarakat dan perwakilan lembaga pemerintahan, yang turut memberi warna dan makna dalam dinamika musyawarah serta penguatan solidaritas keorganisasian.
Wali Kota Cimahi, Letkol (Purn.) Ngatiyana, turut hadir dalam Konfercab dengan membawa pesan yang menggetarkan semangat kebangsaan.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan pandangan visioner yang menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk menjawab dinamika zaman yang kian menantang.
Dengan latar belakang militer yang disiplin namun berhati rakyat, Ngatiyana tampil sebagai sosok pemimpin yang mengayomi.
Ia mengajak para peserta untuk membangun komitmen kolektif demi mewujudkan Cimahi yang maju, tangguh, dan berkarakter Pancasila.
“Konfercab ini bukan hanya ruang musyawarah formal, tapi juga panggung kebangkitan moral dan spiritual. Gotong royong harus menjadi energi utama kita dalam menata masa depan,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa Konfercab ini bukan sekadar seremonial, melainkan pijakan awal bagi NU Cimahi Tengah untuk melangkah lebih sigap menghadapi arus perubahan.
“Dengan semangat kebersamaan, forum ini menjadi titik tolak strategis dalam merespons tantangan zaman, terutama dinamika dunia digital yang kian memengaruhi sendi-sendi kehidupan umat,” ujarnya penuh keyakinan.
Ia juga menyoroti pentingnya estafet kepemimpinan yang adaptif terhadap era digital, tanpa tercerabut dari akar budaya bangsa.
“Perubahan sejati tak lahir dari pusat kekuasaan, tapi tumbuh dari kesadaran kolektif di level akar rumput,” pungkasnya dengan penuh keyakinan. (Bons)
Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:
0Komentar