Kepala SMAN 1 Cikijing, Yadi Setiadi, S.Pd, M.Si, yang ditemui bersama Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Usup Supriatna, M.Pd, menyampaikan bahwa tahun ini sekolah siap menerima 9 Rombongan Belajar (Rombel) dengan masing-masing rombel terdiri dari 36 siswa.
“Sekolah kami mungkin jauh dari jalan utama, tapi tidak jauh dari semangat perubahan,” tutur Yadi.
Tahun ajaran sebelumnya, 286 siswa berhasil lulus, dan sekitar 30 di antaranya telah menapakkan kaki di bangku perguruan tinggi, termasuk kampus-kampus ternama seperti Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Siliwangi (UNSIL). Beberapa di antaranya lolos melalui jalur SNBP dan SNBT, dua seleksi nasional bergengsi.
Tak hanya unggul dalam kelulusan, SMAN 1 Cikijing juga terus menorehkan prestasi di berbagai bidang. Di tahun 2024, siswa-siswinya mengharumkan nama sekolah melalui cabang futsal dan pencak silat hingga ke level Provinsi Jawa Barat. Semangat itu selaras dengan moto mereka: “Mengedepankan Inovasi, Mengutamakan Pekerti.”
Di balik semua pencapaian tersebut, terdapat barisan guru yang profesional, berdedikasi, dan berkomitmen mewujudkan visi besar: membentuk peserta didik yang berkarakter, handal, dan kompetitif, dengan berpijak pada nilai agama, budaya, dan IPTEK.
Tak hanya fokus pada akademik, SMAN 1 Cikijing juga aktif mendukung kebijakan sosial. Menanggapi program Jam Malam bagi pelajar yang dicanangkan Pemprov Jawa Barat, pihak sekolah siap bersinergi dengan Forkopimcam Cikijing. Dalam kunjungan jajaran Forkopimcam ke sekolah, kesiapan itu ditegaskan sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap pembentukan karakter pelajar di luar jam sekolah.
Camat Cikijing, Roni Setiawan, menegaskan bahwa Jam Malam bukan hanya tanggung jawab sekolah atau aparat, tetapi juga orang tua dan keluarga.
“Ini bukan larangan, tapi perlindungan,” ujarnya.
Dengan semangat kolaborasi dan prestasi, SMAN 1 Cikijing membuktikan bahwa dari pinggiran pun, generasi hebat bisa tumbuh dan bersinar. (Wawan)
0Komentar