Kabaran Jabar, - Dalam upaya membentuk generasi cerdas dan berkarakter, Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Disarda) Kota Cimahi menggelar Festival Literasi sekaligus pencanangan “Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”, Senin (16/6/2025), di area terbuka lapang Pemkot Cimahi yang dipenuhi semangat pembelajaran dan keceriaan anak-anak.
Acara ini dibuka dengan penampilan seni dan dilanjutkan dengan berbagai lomba edukatif, termasuk mendongeng, baca puisi, serta kegiatan interaktif lainnya yang melibatkan siswa-siswi dari berbagai sekolah di Kota Cimahi.
Dalam momen spesial ini, para peserta terbaik diberikan apresiasi langsung oleh para pejabat Disarda sebagai simbol penghargaan terhadap semangat belajar anak-anak.
Seperti terlihat dalam foto, seorang anak penerima penghargaan tampak sumringah menerima hadiah dari dua pejabat berpakaian dinas cokelat khas ASN.
Latar panggung yang dihiasi spanduk ungu bertuliskan tema kegiatan mempertegas nuansa literasi yang meriah namun penuh makna.
Kepala Disarda Kota Cimahi Dani Bastian menyampaikan bahwa festival ini bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk komitmen nyata pemerintah dalam mendukung tumbuhnya budaya membaca, berpikir kritis, dan membangun karakter sejak usia dini.
“Melalui gerakan ini, kami ingin menanamkan kebiasaan positif yang akan membentuk anak-anak menjadi pribadi hebat, berdaya saing, dan berintegritas di masa depan,” ujarnya.
Festival Literasi ini juga menjadi ajang promosi layanan perpustakaan daerah yang kini semakin adaptif dengan perkembangan teknologi melalui aplikasi peminjaman daring dan digitalisasi arsip.
Masyarakat pun diajak untuk tidak hanya membaca, tetapi juga menciptakan karya dan berbagi inspirasi.
Dengan semangat Gerakan Cimahi Membaca, Disarda optimistis literasi bisa menjadi bagian dari gaya hidup warga kota.
“Festival ini diharapkan menjadi titik temu antara minat baca, budaya literasi, dan kreativitas warga Cimahi,” ujarnya.
Festival ini bukan sekadar selebrasi, tetapi upaya strategis menumbuhkan masyarakat yang cerdas, inklusif, dan melek informasi.
Dengan dukungan komunitas, sekolah, serta para orang tua, Festival Literasi Kota Cimahi menjadi simbol bahwa pendidikan tidak hanya dibangun di ruang kelas, tetapi juga lewat ruang publik yang menyenangkan dan inklusif.
Tak hanya itu, Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, turut memberikan perhatian besar terhadap kegiatan ini.
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Festival Literasi bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bentuk komitmen nyata pemerintah dalam mendukung tumbuhnya budaya membaca, berpikir kritis, dan membangun karakter anak-anak Cimahi secara berkelanjutan.
“Literasi harus menjadi fondasi utama dalam pembentukan generasi masa depan. Melalui festival ini, kami ingin mendorong tumbuhnya anak-anak hebat yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berdaya saing dan berintegritas,” ujar Ngatiyana.
Momentum ini menjadi pengingat penting bahwa membangun literasi tidak cukup hanya lewat buku, tetapi juga lewat ruang-ruang publik yang inklusif, menyenangkan, dan melibatkan banyak pihak mulai dari sekolah, keluarga, hingga komunitas.
Dengan kolaborasi yang kuat dan visi yang jelas, Cimahi menunjukkan komitmennya dalam menanamkan kebiasaan positif sejak dini demi lahirnya generasi literat dan berkarakter. (Mas Bons)
Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:
0Komentar