Gus Hisnu Basyaiban Kecam Framing Trans7 yang Dinilai Cemarkan Citra Pesantren

“Kami, mewakili suara kolektif seluruh santri, alumni, kiai, dan masyarakat yang menjadikan pondok pesantren sebagai pusat peradaban dan pendidikan moral bangsa, menyatakan keberatan keras dan penyesalan mendalam atas pemberitaan yang ditayangkan oleh Trans7,” tegas Gus Hisnu.

Menurutnya, tayangan tersebut merupakan bentuk tindakan yang tidak bertanggung jawab karena memuat framing narasi yang tendensius dan destruktif terhadap institusi pesantren. Ia menilai, pemberitaan itu tidak hanya menyudutkan, tetapi juga berpotensi mengandung informasi yang tidak benar atau hoaks.

“Tindakan ini melanggar prinsip dasar jurnalisme berimbang dan etika penyiaran, serta secara sengaja merusak citra pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang luhur dan telah berkontribusi besar bagi negara,” paparnya.

Gus Hisnu, yang juga anggota DPRD Majalengka dari Fraksi PKB, menegaskan bahwa peristiwa tersebut menjadi luka mendalam bagi kalangan santri karena dianggap sebagai pelecehan terhadap martabat kiai dan ulama.

“Yang paling melukai hati kami adalah tindakan tidak beradab Trans7 yang menampilkan dan menyandingkan foto-foto kiai dan ulama yang kami hormati dengan narasi-narasi negatif dan fitnah yang merendahkan,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa martabat seorang kiai merupakan simbol kehormatan bagi seluruh santri dan umat. Menyandingkan sosok kiai dengan narasi berisi tuduhan atau fitnah merupakan bentuk pelecehan serius yang mencederai nilai luhur dan tradisi pesantren.

“Tindakan ini adalah pengkhianatan terhadap adab dan meremehkan ikatan spiritual yang tak ternilai antara kiai dan santri,” tandasnya.

Gus Hisnu kemudian menyampaikan tiga tuntutan tegas kepada Trans7, yakni permintaan maaf terbuka tanpa syarat, penghapusan permanen seluruh konten yang menyinggung, serta audit etika dan pemberian sanksi internal kepada pihak yang bertanggung jawab.

Selain itu, pihaknya juga mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk segera memberikan teguran atau sanksi maksimal kepada Trans7 atas pelanggaran tersebut.

“Kami berharap Trans7 memiliki itikad baik dan keberanian moral untuk bertanggung jawab. Jangan sampai kepentingan rating dan sensasi mengorbankan kehormatan lembaga agama dan memicu konflik di tengah masyarakat,” ujarnya.

Sebagai penutup, Gus Hisnu menegaskan bahwa pihaknya siap menempuh langkah konstitusional dan aksi kolektif jika tuntutan tersebut diabaikan. (Wawan)