TfY7GUziTSC9BSGpTSOoBUz7TY==
Light Dark
Pemkot Cimahi Perkuat Kesiapsiagaan Kader Zoonosis Demi Keamanan Kesehatan

Pemkot Cimahi Perkuat Kesiapsiagaan Kader Zoonosis Demi Keamanan Kesehatan

Pemkot Cimahi Perkuat Kesiapsiagaan Kader Zoonosis Demi Keamanan Kesehatan
Daftar Isi
×
Kabaran Jabar, - Kota Cimahi kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga kesehatan masyarakat dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Kader Zoonosis pada 2–4 Desember 2025. Program ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat pencegahan penyakit zoonosis, yakni penyakit menular yang berpindah dari hewan ke manusia.

Kegiatan yang digelar di Aula Gedung B Pemkot Cimahi tersebut menghadirkan perwakilan kementerian, pemerintah daerah, dan kader perwakilan seluruh kelurahan. Agenda ini menjadi wujud nyata upaya peningkatan kesadaran sekaligus kemampuan masyarakat dalam menghadapi ancaman penyakit zoonosis.

Apresiasi Pemerintah Pusat untuk Cimahi

Pembukaan kegiatan dilakukan oleh drh. Saprison, M.Si., mewakili Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian. Ia memberi apresiasi tinggi terhadap keseriusan Pemkot Cimahi dalam membangun sistem deteksi dini penyakit zoonosis.

 “Cimahi menjadi pemerintah daerah pertama yang menerbitkan SK penetapan kader zoonosis dan langsung menindaklanjutinya dengan pembekalan teknis. Ini langkah luar biasa untuk perlindungan masyarakat,” tegas Saprison.

Ia mengingatkan bahwa lebih dari 200 jenis zoonosis tersebar di dunia, dan 60% penyakit menular pada manusia berasal dari hewan. Krisis kesehatan global seperti pandemi Covid-19 menjadi bukti betapa pentingnya kesiapsiagaan lintas sektor.

“Zoonosis bukan hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pangan dan stabilitas ekonomi. Kader adalah garis terdepan dalam deteksi dini,” tambahnya.

75 Kader Dibekali Pemkot Cimahi

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Tita Maryam. Ia menjelaskan bahwa total 75 kader zoonosis telah dibentuk dari 15 kelurahan, masing-masing lima kader.

“Alhamdulillah hari ini Bimtek dapat dilaksanakan. Kader akan menjadi kepanjangan tangan dinas dalam mendeteksi dan melaporkan penyakit hewan di lapangan,” ujar Tita.

Menurutnya, laporan cepat dari kader akan menjadi kunci penanganan dini, terutama untuk penyakit berbahaya seperti rabies. Meski sebagian besar kader tidak berlatar belakang kesehatan hewan, pembekalan teknis menjadi modal awal sebelum terjun ke masyarakat.

 “Kader tidak akan berjalan sendiri. Pendampingan dari dinas terus dilakukan, dan sistem pelaporan digital telah siap digunakan,” pungkasnya.

Menuju Kota Sehat dan Bebas Risiko Zoonosis

Menutup wawancara, Tita Maryam menegaskan bahwa tujuan besar program ini adalah menciptakan Cimahi yang sehat, aman, dan terlindungi dari ancaman penyakit zoonosis.

“Dengan kader yang terlatih, deteksi dini berjalan, penanganan cepat dilakukan, dan masyarakat lebih terlindungi,” tutupnya.

Bimtek ini menjadi tonggak penting bagi Cimahi sebagai kota pertama di Indonesia yang membangun struktur kader zoonosis hingga tingkat kelurahan, menandai babak baru kesiapsiagaan kesehatan masyarakat di era pascapandemi. (Bd20/PJPM)

Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:

0Komentar