 |
| Kampanye di Lembaga Pendidikan, Ini Tanggapan Mahasiswa dari Sudut Pandang |
Mahasiswa FISIP Universitas Udayana Made Bagas Prasetya (19) mengatakan, lembaga pendidikan harus terbebas dari politik praktis.
"Pelaksanaan kampanye di lembaga pendidikan tidak patut dijalankan," ucap Bagas.
Bagas menilai, menurut saya tidak boleh, walaupun sudah ada peraturan, "Karena kampus ini kan fungsinya untuk mencari pendidikan, bukan berkampanye," ucap nya lagi.
Dilansir Tribun Bali Bagas menjelaskan, "Kita bisa mengundang kalau dia sudah terpilih," katanya pada Selasa 26 Juli 2022.
Pelaksanaan kampanye di lembaga pendidikan dapat dilaksanakan. Namun, mahasiswa lainnya Firmansyah Durojak (20) berpandangan, terkait sosok yang nantinya akan diundang, penyelenggara harus melibatkan mahasiswa untuk berdiskusi.
"Jadi Rektor ngajak ngobrol mahasiswa, mungkin bisa dibicarakan sama ormawa-ormawa terlebih dahulu. Diskusi, untuk siapa yang akan diundang,” jelas Firmansyah.
Berbeda dengan Bagas, Mahasiswa FISIP Universitas Udayana Isabel Victoria (20) berpendapat, Pelaksanaan kampanye di lembaga pendidikan dipandang perlu dijalankan.
Dirinya menilai, calon tersebut setidaknya dapat berkomunikasi dengan mahasiswa, dengan diundangnya calon yang akan berlaga di pemilu ke lembaga pendidikan.
Posting Komentar untuk "Kampanye di Lembaga Pendidikan, Ini Tanggapan Mahasiswa dari Sudut Pandang"