Polusi Udara yang Buruk dan Cara Mencegahnya |
Selain itu, polusi udara juga dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan mata Anda.Baru-baru ini beredar berita bahwa Kota Jakarta menduduki peringkat kualitas udara terburuk di dunia.
Menurut laporan dari The Energy Policy Institute at the University of Chicago (EPIC) menyebutkan, Air Quality Life Index “AQLI” bahwa polusi udara bisa mengurangi harapan hidup warga Jakarta sebanyak 4 tahun.
Polusi udara bisa menyebabkan gangguan pernapasan, paparan gejala-gejala penyakit mata dari iritasi mata ringan sampai rasa tidak nyaman yang terjadi terus menerus.
Disebabkan oleh adanya ozon (O3). Besar kemungkinannya Ozon di sini bukanlah lapisan ozon yang merupakan bagian dari atmosfer bumi.
Ozon yang dimaksud adalah jenis polutan di atas permukaan tanah yang merupakan hasil reaksi matahari dengan polutan primer seperti NO dan NO2.
Polutan dalam polusi udara ini dapat terbawa sampai jarak jauh dan dapat menyebabkan dampak buruk yang berjangka panjang pada kesehatan manusia termasuk kesehatan mata.
Beberapa mesin elektronik seperti pendingin ruangan dan lemari pendingin bisa menghasilkan polutan bernama CFC atau chlorofluorocarbons.
Ketika terpapar dengan udara luar, CFC membuat lapisan ozon menipis. Hasilnya, rusaknya lapisan ozon memicu peningkatan radiasi ultraviolet.
Paparan polusi udara inilah yang dapat beberapa penyakit mata, di antaranya sebagai berikut.
Hopkins Vision Researcher, Sheila West, mengatakan bahwa dengan meningkatnya polusi udara akan menyebabkan sindrom mata kering yang parah dan gangguan kesehatan mata secara umum.
Adapun gejala yang mungkin bisa dirasakan seperti pembengkakan, penglihatan berkurang, dan sakit mata yang hebat. Hal ini disebabkan oleh peradangan konjungtiva yang terjadi di lapisan luar bola mata.
Hasilnya menunjukkan bahwa pembentukan katarak secara signifikan dapat disebabkan oleh polusi udara dari penggunaan tembakau atau rokok.
Produksi asap rokok menyebabkan stres oksidatif dan memengaruhi askorbat plasma, karotenoid, dan glutathione yang memberikan perlindungan antioksidan terhadap pembentukan katarak.
Meski begitu, pengaruh paparan jangka panjang polusi udara pada perkembangan penyakit mata katarak ini tidak terbukti.
Faktanya, penduduk di perkotaan memiliki 50% kemungkinan didiagnosis menderita glaukoma daripada mereka yang tinggal di daerah pedesaan.
Hal itu diperkuat dengan pernyataan Dr. Sharon Chua dari UCL Institute of Ophthalmology and Moorfields Eye Hospital yang menyebutkan bahwa polusi udara sebagai faktor yang berkontribusi besar terhadap penyakit mata glaukoma.
Kondisi ini terjadi karena partikulat mungkin memiliki efek toksik yang bisa langsung merusak sistem saraf dan berkontribusi terhadap peradangan.
Asap rokok akan mempercepat perkembangan peradangan dan angiogenesis yang mungkin menimbulkan degenarasi makula (AMD) basah.
Selain itu, nikotin yang dihirup dalam perokok pasif meningkatkan rasio VEGF ke PEDF dalam sel RPE. Perubahan rasio ini memainkan peran kunci dalam perkembangan AMD basah pada perokok pasif.
*Melansir situs Center for Sight, berikut ini cara mencegahnya.
Terutama ketika Anda bepergian menggunakan transportasi umum yang memungkinkan mata untuk terpapar pada berbagai polutan yang berbahaya dari asap kendaraan.
Gunakanlah kacamata untuk mengurangi masuknya partikel-partikel ke dalam mata. Anda bisa juga menggunakan kacamata hitam untuk mengurangi paparan sinar UV.
Obat tetes mata yang digunakan adalah yang mengandung air mata buatan, bukan yang mengandung antibiotik atau steroid. Gunakanlah setiap Anda merasa mata mulai kering.
Meneteskan sebanyak 2-3 kali dengan jarak waktu yang teratur dalam sehari juga dapat membantu membuat otot mata tetap rileks.
Partikel dari polusi udara yang terkena mata dapat memberikan dampak berupa rasa gatal.
Meski terkadang tak tertahankan, jangan mengucek mata apalagi dengan tangan yang belum dicuci. Mengucek mata malah akan memperparah iritasi.
Pemeriksaan juga dapat mengetahui adanya penyakit sehingga Anda bisa mendapatkan penanganan lebih awal sebelum kondisi jadi memburuk.
Editor: Mas Bons
Posting Komentar untuk "Polusi Udara yang Buruk dan Cara Mencegahnya"