Post ADS 1

Tengku Zulkifli Usman: Hindari Narasi Gaya Politik yang Sudah Usang

Tengku Zulkifli Usman: Hindari Narasi Gaya Politik yang Sudah Usang


Kabaran Jakarta, - Partai Kemarin vs Partai Masa Depan, tidak perlu gegap gempita, asal kerja-kerja dan kita terukur dengan baik. Itulah yang diucapkan Ketua Pengurus Harian Dewan Pimpinan Nasional Partai Gelora Indonesia Tengku Zulkifli Usman.

Di akun pribadi miliknya Facebook dalam tulisannya dia menjelaskan, "Membangun sebuah partai politik tidak perlu heroik banget kayak mau perang, jikapun kita ingin memaknai nya dengan militansi, maka term militansi di sebuah partai itu beda dengan term militansi di dunia pergerakan," kata Tengku Zulkifli Usman Rabu, (13/7/2022).

"Yang terpenting narasi politik yang diusung jelas, lugas, to the point, tepat sasaran dengan apa yang yang dibutuhkan rakyat Indonesia," terang Tengku Zulkifli Usman dalam postingan tersebut.

Sebuah Partai politik tidak bisa dibangun atas pondasi heroisme dan dia memaparkan, "Karena demokrasi membutuhkan kecerdasan, kecepatan, kemampuan membaca peta dan mengarahkan jalan, Bukan heroik," ucapnya.

Dari 10 partai baru kadang belum ada satu diantara mereka yang langsung besar di pemilu pertama mereka, setidaknya Tengku Zulkifli Usman mengatakan.

"Tidak ada Partai politik yang begitu lahir Langsung besar di dunia ini, Itulah arsip sejarah kita dan bahkan arsip dunia," jelas Ketua Pengurus Harian Dewan Pimpinan Nasional Partai Gelora Indonesia ini.

Yang terpenting kata dia, Pelan tapi bertenaga, Pelan tapi pasti, dan Pelan saja asal platform nya matang dan terukur, hanya soal waktu, nanti rakyat akan bergelora,"

Partai harus modern, cakap, massif, dan para politisi harus benar benar kredibel. Memasuki masa-masa disrupsi, maka sebuah partai pun harus memiliki corak dan warna yang berbeda.

Pantauan Kabaran Jabar di akun Facebook milik Tengku Zulkifli Usman dia mengatakan, "Selalu saya suka menulis, PR terbesar seorang politisi adalah belajar tanpa henti untuk terus meningkatkan kapasitas," 

"Seorang politisi yang sudah malas Melakukan upgrade kapasitas dirinya, hanya karena dia sudah jadi ketua DPW, ketua DPD, dst. Maka sebenarnya dia sudah menjadi politisi masa lalu," paparnya.

Ia juga menjelaskan, Seorang politisi yang sudah malas membaca, malas berpikir, dan malas dalam meningkatkan kemampuan politik nya agar relevan dengan era disrupsi ini.

"Hanya karena dia sudah punya jabatan di partai. Maka sebenarnya itu bukan ciri politisi partai Gelora," ucapnya lagi.

Disamping Anis Matta adalah orang orang hebat. Partai nya orang-orang cerdas, solutif, dan partai masa depan.

"Kredibel, cakap, cerdas, kuat daya analisis nya. Maka dengan sendirinya Partai Gelora nanti akan punya branding sendiri,"

Begitu juga sebaliknya, jika banyak orang di Partai Gelora sudah merasa hebat, merasa senior, merasa sudah berpengalaman dst. 

"Partai masa lalu dengan narasi jalan di tempat seperti partai partai lama lainnya. Pilihan ada di tangan kita sendiri. Maka dengan sendirinya partai Gelora akan punya branding sendiri sebaliknya,"

Kita ingin tampil sebagai partai dengan branding pertama tadi. Sebagai partai masa depan, dan dengan sekuat tenaga, kita akan berusaha menghindari narasi dan gaya berpolitik yang sudah usang yang dipraktekkan partai-partai lama lainnya yang hanya relevan di zamannya, yang sudah tidak relevan dengan era baru ini. 

"Itulah logika berpikir partai masa kini, fokus ke isi dengan terus berinovasi agar bisa beradaptasi dengan era disrupsi. Tentu terlalu banyak yang harus terus kita pelajari," jelas Tengku Zulkifli Usman.

"Jika Pak Anis Matta diberikan umur oleh Allah setara dengan umur Prabowo saat ini, maka beliau masih punya kesempatan membersamai Partai ini minimal 3 sampai 4x pemilu lagi," harapnya.

"Saya selalu berhitung dengan cermat setiap pergerakan partai, baik Partai Gelora maupun partai politik lainnya. Kita memang dituntut harus selalu akurat dalam berhitung," terangnya.

"Jadi sekali lagi, PR kita adalah bekerja dengan terukur, dengan perhitungan yang matang. Kapan kita meluruskan narasi, kapan kita rapikan internal, kapan kita rapikan etalase konsep dan platform, dan kapan kita ekspansi besar-besaran keluar ke tengah rakyat sebagai kekuatan baru politik Indonesia," tegas Tengku Zulkifli Usman.

"Semua kita harus sadar, bahwa pengalaman kita di masa lalu belum tentu relevan dengan dunia yang kita hadapi saat ini. Oleh sebab itu, kuncinya adalah terus sigap berbenah dan beradaptasi," ajaknya.

Sebuah Partai politik akan besar, apabila dia mampu memetakan jalan yang dia tempuh dengan presisi tentang step-step.

Partai Gelora sepenuhnya baru, platform kita adalah platform partai era disrupsi, bukan platform partai masa lalu. 

"Partai ini sepenuhnya baru, bukan hanya logo, bendera, dst saja yang baru. Tapi semua semestinya baru, terutama pada dapur narasi dan fatsun politik yang diusung,"

Harapan nya Karena baru atau tidak nya sebuah partai, itu ada pada platform dan narasinya. Bukan pada personal follower per follower nya.

"Mari terus menapaki step demi step langkah kita untuk Indonesia, luruskan niat, terlebih lagi luruskan terus narasi politik kita. Agar Partai Gelora semakin siap menjadi partai masa depan," pungkasnya 


Red: Bd20

Posting Komentar untuk "Tengku Zulkifli Usman: Hindari Narasi Gaya Politik yang Sudah Usang"

Ketika dunia memberi tantangan, kita sering merasa ragu, seakan tak mampu menghadapi segala hal yang datang. Namun, dalam setiap perjalanan hidup, ada kekuatan yang lebih besar dari ketakutan kita: kepercayaan pada diri sendiri. Lirik-lirik lagu seringkali menjadi cermin dari perasaan ini, mengingatkan kita untuk tetap tegar meski angin hidup tak selalu sejalan dengan harapan.

Post ADS 1
Iklan Baris
Membuat Web Propesional. - Hub: - Kabaran Market di 0878-5243-1990
Penjualan Motor
- - -
Seedbacklink