Tingkatkan Kualitas Talenta Digital, Sekolah Perlu Terapkan Pembelajaran Hibrida |
"Sistem pembelajaran hibrida mendorong pengalaman belajar yang lebih imersif bagi siswa. Bahan ajar lebih menarik dan kelas lebih interaktif dan kolaboratif," ungkapnya dalam Digital Expert Talk bertajuk "Masa Depan Pendidikan Hybrid di Indonesia Pasca Pandemi Covid-19” pada Rabu (22/2/2023).
Amelinda menambahkan bahwa sistem pembelajaran hibrida juga memungkinkan personalisasi sesuai dengan kemampuan setiap siswa. Amelinda juga menuturkan, sistem pembelajaran hibrida bisa meningkatkan kualitas talenta digital.
Sementara itu Direktur Sekolah Menengah Pertama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, I Nyoman Budi Kurniawan juga menuturkan.
"Kita sudah rancang Kurikulum Merdeka Belajar yang punya 6 visi. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, gotong royong, kreatif, mandiri, dan berpikir kritis. Teknologi digital mendorong gotong royong atau kolaborasi," ungkapnya.
Ia mengatakan, Kemendikbudristek telah memberikan bantuan peralatan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) ke berbagai satuan pendidikan di Indonesia untuk mendukung pembelajaran yang kaya dan aman.
"Kita siapkan aplikasi-aplikasi. Macam-macam, banyak. Siswa bisa menyiapkan kolaborasi dengan aplikasi yang ada seperti Google Meet. Tantangan kita saat ini adalah mengoptimalkan penggunaannya," jelas Nyoman.
Salah satu yang memetik manfaat dari teknologi digital untuk pembelajaran hibrida adalah Bapak Topari, guru di SMAN 1 Playen Gunung Kidul. Awal semester tahun lalu, ia melakukan survei untuk deteksi gaya belajar siswa dengan menggunakan Google Form.
Usai survei, ia mendorong guru untuk membuat video materi belajar. Format video paling mendukung karena ada visual dan suara, "Saat ini, dari 14 mata pelajaran, sudah ada 25 persen yang siap. Kami masih terus berproses," katanya
Sementara itu, Bonifasius Wahyu Pudjianto, Direktur Pemberdayaan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan, "Tahun ini Kominfo akan launching satelit. Kita sebut Satria, satelit khusus untuk jadi hub broadband di angkasa. Dengan demikian, seluruh Indonesia yang pakai broadband bisa akses ini. Ada 3 satelit yang kita luncurkan, satu lagi tahun 2024 dan kemudian tahun 2030," ungkapnya.
Mengingat pentingnya relevansi penggunaan teknologi pendidikan pada saat ini, para pembicara yang hadir sepakat bahwa seluruh pemangku kepentingan di sektor pendidikan, baik itu pemerintah, seperti Kemendikbudristek, Kominfo, serta para pendidik, perlu bersinergi dalam memastikan para peserta didik tetap dapat memanfaatkannya secara optimal. Dengan demikian, kualitas pendidikan di Indonesia dapat semakin meningkat.
Posting Komentar untuk "Tingkatkan Kualitas Talenta Digital, Sekolah Perlu Terapkan Pembelajaran Hibrida"