Ketua KPK: Maulid Nabi Muhammad SAW Miliki Esensi Luar Biasa |
Kabaran Jakarta, - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI), Firli Bahuri mengatakan bahwa Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki esensi dan hikmah luar biasa terkait pemberantasan korupsi.
Maulid Nabi seharusnya tidak hanya dirayakan sebagai hari besar agama dengan acara seremonial semata.
Namun, hikmah dari kelahiran dan perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW ini seharusnya kita pahami sebagai dasar hidup bagi seluruh umat manusia dan alam semesta.
"Bahwa para pemimpin dan pejabat negara harus memahami bahwa amanah tidak dapat dipilih-pilih," tegasnya, Kamis (28/9/2023).
"Mereka harus menjunjung nilai Amanah, tidak hanya dalam keuangan, tapi juga dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Amanah berarti menolak korupsi, seperti suap, nepotisme, dan kolusi," kata dia.
Tabligh adalah sifat Nabi Muhammad SAW yang hebat dalam menyampaikan pesan Islam. Sifat Tabligh mengajarkan kita menyampaikan pesan anti-korupsi secara efektif.
Sambungnya, ia harap KPK, Pemerintah, lembaga lain, dan masyarakat harus aktif menyuarakan bahwa korupsi merugikan bangsa dan negara.
"Tabligh mendorong kita untuk melawan korupsi dengan melaporkannya dan mengajarkan pesan ini kepada generasi muda, yang penting untuk budaya anti-korupsi di Indonesia," pesannya.
Selanjutnya, Sifat Fathonah adalah kecerdasan Nabi Muhammad SAW. Beliau bijaksana dan cerdas dalam mengambil keputusan. Dalam pemberantasan korupsi, kecerdasan diperlukan dalam merancang strategi dan kebijakan yang efektif.
Fathonah mengajarkan pembangunan sistem cerdas, termasuk pengawasan ketat terhadap keuangan negara. Kita harus merancang kebijakan yang mencegah korupsi dengan sistem e-procurement transparan dan audit ketat terhadap penggunaan dana publik.
Selain itu, Nabi Besar Muhammad SAW juga mengajarkan nilai-nilai amar ma`ruf nahi munkar dalam keseharian beliau. ‘‘Amar ma'ruf nahi munkar berarti melakukan kebaikan dan mencegah kejahatan. Sebaiknya dilakukan semaksimal mungkin dengan kekuasaan, lisan, dan niat dalam hati.
Orang yang menerapkan prinsip ini akan melakukan perbaikan moral, etika, dan akhlak, serta mencegah kejahatan seperti korupsi.
"Mengapa kami terus mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama KPK memerangi korupsi yang sudah merajalela di negara ini. Kami menyadari bahwa penanganan korupsi tidak akan efektif, terukur, cepat, tepat, dan efisien tanpa dukungan dan doa dari seluruh masyarakat di NKRI," ungkapnya. *
Editor: Mas Bons
Posting Komentar untuk "Ketua KPK: Maulid Nabi Muhammad SAW Miliki Esensi Luar Biasa"