Fahri Hamzah: pada Akhir Jabatan, Loyalis Jokowi Meninggalkannya |
Kabaran Jakarta, - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah mengatakan loyalis Jokowi yang meninggalkannya pada akhir jabatan disebut apakah?
"Mereka awalnya mendukung Jokowi tetapi kemudian berpindah partai ke pihak lain," ujar Fahri Hamzah yang sebagaimana dikutip di akun pribadinya, Jumat (20/10/2023)
Keputusan Mahkamah Konstitusi untuk membatasi usia calon presiden menjadi 70 tahun ke bawah telah menjadi perhatian karena Prabowo Subianto.
"Salah satu kandidat yang sering kali mencalonkan diri sebagai presiden, akan terkena batasan usia tersebut. Beberapa orang mungkin takut terhadap Prabowo Subianto karena pandangan politiknya yang berbeda atau kekhawatiran akan perubahan politik yang mungkin terjadi jika dia terpilih sebagai presiden," ucap Fahri Hamzah.
Rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo pada tahun 2019 dianggap sebagai momen penting dalam sejarah Indonesia karena berhasil menyelamatkan negara dari krisis besar.
"Ini adalah pencapaian yang sulit untuk disangkal. Adanya kelompok yang tidak menyukai moderasi adalah hal yang wajar dalam politik," ungkap Fahri Hamzah.
Beberapa pendukung Prabowo mungkin cenderung ke arah politik yang lebih konservatif atau kanan, sementara sebagian pendukung Jokowi mungkin cenderung ke arah politik yang lebih progresif atau kiri.
Namun, mayoritas dari kedua kelompok tersebut sekarang berada di tengah dan mendukung Prabowo sebagai presiden.
Hal ini, Fahri Hamzah menjelaskan mengapa survey menunjukkan popularitas Prabowo yang tinggi.
"Mayoritas masyarakat Indonesia ingin bersatu dan memajukan negara menuju kemakmuran dan keadilan. Mari kita bersatu dalam menyongsong Indonesia yang maju dan adil," ucap Fahri Hamzah. (Bd20)
Editor: Mas Bons
Posting Komentar untuk "Fahri Hamzah: pada Akhir Jabatan, Loyalis Jokowi Meninggalkannya"