Ratusan Warga Kota Cimahi Terbebas dari Stunting, Dikdik: Prestasi yang Menggembirakan |
Kabaran Cimahi, - Ratusan warga Kota Cimahi terbebas dari stunting. Stunting adalah masalah gizi yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk perkembangan otak.
Berdasarkan data yang dicatat oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, pada awalnya terdapat 3.026 kasus stunting di 15 kelurahan Cimahi.
Namun, melalui upaya yang dilakukan, jumlah kasus stunting dapat diturunkan menjadi 2.928 pada tahun 2023. Ini menunjukkan adanya penurunan yang signifikan dalam jumlah kasus stunting di daerah tersebut.
Pj Wali Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan mengatakan, "Keberhasilan dalam membebaskan ratusan warga dari stunting merupakan suatu prestasi yang menggembirakan," ucapnya saat ditemui, Rabu 4 Oktober 2023.
"Ini adalah langkah yang positif dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Cimahi. Diharapkan upaya pencegahan dan penanganan stunting akan terus berlanjut untuk mencapai hasil yang lebih baik di masa depan," tambah Dikdik.
Ia juga memberikan contoh bahwa penanganan satu kasus stunting saja bisa memakan waktu paling lama lima tahun.
"Oleh karena itu, upaya pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, mulai dari memberikan nutrisi yang cukup kepada ibu hamil hingga memastikan kecukupan gizi bagi bayi," ujar Dikdik.
Dikdik juga menyampaikan pentingnya mengikuti arahan Presiden RI untuk mencapai Zero New Stunting.
"Komitmen Pemerintah Kota Cimahi dalam menggenjot upaya penanganan stunting dengan target tidak ada penambahan kasus baru," tegasnya.
Salah satu langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota Cimahi adalah dengan menyediakan laman khusus yang disebut portal.stunting. Laman ini memberikan informasi visual berupa peta sebaran kasus stunting di Cimahi.
Melalui portal ini, dapat melihat data kasus stunting berdasarkan nama dan alamat, sehingga mempermudah pemantauan perkembangannya.
Aplikasi ini juga memungkinkan petugas untuk memberikan makanan tambahan kepada anak-anak yang terkena stunting, serta memantau perubahan kondisi mereka secara bulanan. Ini adalah cara yang baik untuk memantau dan mengukur efektivitas intervensi yang dilakukan dalam penanganan stunting.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Cimahi dalam mengatasi permasalahan stunting.
"Diharapkan dengan adanya upaya ini, jumlah kasus stunting dapat terus berkurang dan pencegahan dapat dilakukan lebih efektif di masa mendatang," terangnya.
Dalam menangani stunting, Pemerintah Kota Cimahi telah membuat logical framework yang melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bekerja sama dan menjalankan tugas masing-masing dalam menangani masalah ini.
"Misalnya, jika Dinas Kesehatan (Dinkes) menemukan sebuah kasus stunting, mereka akan berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) untuk menyediakan makanan tambahan yang diperlukan," jelasnya.
Dalam menyusun program ini, dikatakan Dikdik, Dinkes bekerja sama dengan Dispangtan untuk menyediakan anggaran intervensi yang dibutuhkan. Hal ini menunjukkan kolaborasi yang efektif antara OPD terkait untuk mencapai tujuan penanganan stunting.
Salah satu contoh intervensi yang dilakukan adalah pemberian makanan tambahan (PMT) yang menggunakan bahan olahan daun kelor.
Pendekatan lintas sektoral ini sangat penting dalam penanganan stunting, karena masalah ini tidak dapat diselesaikan oleh satu OPD saja.
"Kerja sama dan koordinasi yang baik antara berbagai OPD membantu memastikan bahwa upaya penanganan stunting dilakukan secara komprehensif dan efektif di Kota Cimahi," pungkas Pj Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan. *
Editor: Mas Bons
Posting Komentar untuk "Ratusan Warga Kota Cimahi Terbebas dari Stunting, Dikdik: Prestasi yang Menggembirakan"