Fahri Hamzah Soroti Politik Aliran dan Ekstrem Kiri-kanan dalam Politik Indonesia |
Kabaran Jakarta, - Fahri Hamzah menyoroti pentingnya menghindari politik aliran dan ekstrem kiri-kanan dalam politik Indonesia, dengan argumentasi bahwa praktik semacam itu tidak berdasar dan tidak memberikan keuntungan secara nasional.
Itulah yang diungkapkan Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah, "Saya korban politik aliran dan pembelahan ekstrim dalam dua pemilu terakhir, menggambarkan dampak negatif dari dinamika politik," ucapnya melalui keterangan tertulis, Selasa (28/11/2023).
Fahri Hamzah mengusulkan perlunya rekonsiliasi atau interupsi sebagai langkah untuk meredakan ketegangan, khususnya di kalangan elit dan masyarakat Indonesia, menjelang peringatan 100 tahun Indonesia merdeka.
"Saya mendukung rekonsiliasi antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo setelah Pemilu 2019, dengan harapan mengakhiri pertempuran ekstrem di spektrum politik kiri-kanan," tegasnya lagi.
Fahri Hamzah menekankan pentingnya bangsa Indonesia menjadi moderat, berlabuh di tengah, dan bersatu untuk membangun negara yang kuat. Dia juga menyoroti perlunya rekonsiliasi untuk mengakhiri konflik partisan dan politik aliran.
"Pentingnya dukungan untuk menyatukan bangsa ke depan dengan mendukung Jokowi-Prabowo," demikian kata Caleg DPR RI dari Partai Gelora Indonesia untuk Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) I itu. *
Editor: Mas Bons
Posting Komentar untuk "Fahri Hamzah Soroti Politik Aliran dan Ekstrem Kiri-kanan dalam Politik Indonesia"