Program Efektivitas Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka |
Kabaran Majalengka, - Pemerintah Kabupaten Majalengka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-78 tahun 2023 melalui upacara yang dipimpin oleh Bupati Dr. H. Karna Sobahi, M.M.Pd, Sabtu (25/11/2023).
Upacara ini dihadiri oleh Wakil Bupati, Sekda, Ketua DPRD Majalengka, Forkopimda, Ketua PGRI, para staf Ahli, para Asisten, para Kepala OPD, Camat, dan undangan.
Ribuan guru dari 26 kecamatan di Kabupaten Majalengka mengenakan seragam PGRI dan selendang Palestina sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina serta sebagai upaya penggalangan dana.
Bupati Majalengka, Dr. H. Karna Sobahi, M.M.Pd, menyampaikan bahwa tahun ini mungkin menjadi tahun terakhirnya merayakan Hari Guru Nasional dan memperingati HUT PGRI selama masa jabatannya.
Dia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada para guru yang menjadi tulang punggung dalam membangun pendidikan di Kabupaten Majalengka.
Meskipun setengah masa kepemimpinannya dihabiskan untuk menangani pandemi Covid-19, Bupati menyebut bahwa selama 5 tahun, mereka berhasil mewujudkan komitmen politik anggaran untuk pembangunan pendidikan di Kabupaten Majalengka.
"Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan mencakup pembangunan ruang kelas baru, rehabilitasi ruang kelas, laboratorium IPA dan komputer, sanitasi sekolah, jamban, dan perpustakaan," terangnya.
Bupati juga menyoroti program efektivitas merdeka belajar dan kurikulum merdeka, serta perhatian terhadap pendidikan guru penggerak di Kabupaten Majalengka.
"Bahwa sebanyak 434 guru penggerak dan 44 orang telah dipromosikan menjadi kepala sekolah," ucapnya.
Terakhir, Bupati mengungkapkan kebanggaannya atas keputusan pemerintah untuk mengangkat hampir 3,343 guru P3K dengan anggaran fantastis sebesar Rp. 211 miliar, meskipun terjadi tekanan pandemi dan porak-poranda APBD Kabupaten Majalengka.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Dr.Hj. Lilis Yuliasih, M.Pd, menambahkan makna peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-78 tahun 2023 dengan melaksanakan gerakan peduli Palestina.
"Peserta upacara diwajibkan memakai selendang sebagai bentuk semangat kemanusiaan yang hakiki. Selain itu, dilakukan penggalangan dana untuk kemanusian Palestina, dengan harapan para guru dapat merelakan sebagian hartanya untuk disalurkan kepada pemerintah Palestina," ujarnya.
Upacara ini juga diikuti oleh pemberian hadiah dan tropi serta penghargaan bagi guru berprestasi, serta diakhiri dengan defile dari 26 kecamatan. *
Editor: Mas Bons
Posting Komentar untuk "Program Efektivitas Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka"