Sekjen Gerindra: Prabowo Sadar PKS akan Merapat |
Kabaran Jakarta, - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyatakan bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah lama menjadi sahabat Gerindra dan secara konsisten memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto.
Karena itu, Gerindra mengaku bahwa PKS kemungkinan besar akan bertemu dan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Mengingat PKS telah memberikan dukungan kepada Pak Prabowo dalam dua pemilihan presiden, yaitu pada tahun 2014 dan 2019, kami telah menerima sinyal-sinyal dari PKS dan kami sedang mempelajarinya," ujar Muzani seperti yang dikutip pada Minggu (5/5/2024).
Muzani menyatakan bahwa Prabowo telah menyadari adanya indikasi kecenderungan PKS untuk mendekat. Saat ini, Prabowo masih menunggu kesempatan yang tepat untuk bertemu dengan para elit PKS.
"Prabowo juga telah menyadari hal yang sama, dan dia sedang mencari momen yang tepat," ujar Muzani.
Dalam merespons posisi PKS di pemerintahan periode 2024-2029, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jazuli Juwaini, menyatakan bahwa komunikasi dengan presiden terpilih RI 2024-2029, Prabowo Subianto, sudah terjalin sejak lama.
"Komunikasi dengan partai-partai politik untuk kerja sama baik di eksekutif maupun legislatif berjalan sangat baik dan lancar. Termasuk hubungan dengan Pak Prabowo sebagai presiden terpilih, hubungan PKS baik-baik saja dan sudah lama terjalin. Pimpinan PKS sudah biasa saling bersilaturahim," kata Jazuli dalam keterangan resmi pada Selasa (30/4/2024).
Jazuli menegaskan bahwa PKS tidak pernah menghalangi dirinya untuk bekerja sama dengan siapa pun, termasuk pemerintahan Prabowo-Gibran yang merupakan rival pada pemilihan presiden 2024.
"Kami tidak pernah membatasi diri dalam berkolaborasi dengan siapapun karena kerja sama adalah kunci dalam membangun bangsa dan negara," ujar Jazuli.
Jazuli menambahkan bahwa PKS memiliki pengalaman dalam berbagai posisi di pemerintahan selama 10 tahun di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta di luar pemerintahan sebagai oposisi selama 10 tahun di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Jadi baik menjadi oposisi maupun menjadi bagian dari koalisi, semuanya dapat dihadapi. Kami akan melihat dinamikanya," tambah Jazuli.
Namun, keputusan tentang posisi politik akan ditentukan setelah Musyawarah Majelis Syura dan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP), dan akan disesuaikan secara dinamis dengan kepentingan dan kemaslahatan bagi rakyat.
"Kapan waktunya? Mari kita tunggu saja, mengingat pelantikan presiden dan wakil presiden masih akan dilakukan pada bulan Oktober. Pada waktu yang tepat, PKS akan mengumumkan posisinya," kata Jazuli. *
Editor: Mas Bons
Posting Komentar untuk "Sekjen Gerindra: Prabowo Sadar PKS akan Merapat"