Presisi Tinggi: Mengurangi Risiko Pascaoperasi Signifikan (Foto: Medisata)
Kabaran Jabar, - Tingkat presisi dan akurasi yang lebih tinggi dalam pemasangan implan, yang secara signifikan mengurangi kemungkinan ketidaknyamanan atau komplikasi pascaoperasi.
Meminimalisir kerusakan jaringan lunak di sekitar sendi lutut, yang mempercepat proses pemulihan dan mengurangi rasa sakit.
Meningkatkan fungsi dan pergerakan lutut dengan hasil yang lebih alami, membantu pasien kembali ke aktivitas sehari-hari dengan lebih cepat dan optimal.
Meskipun teknologi ini sangat menjanjikan, dr. Lee menekankan bahwa kehadiran robot TKR bukanlah solusi ajaib. Dokter ortopedi tetap memegang peran penting dalam setiap tahap operasi, mulai dari evaluasi awal pasien hingga perencanaan dan pelaksanaan prosedur.
Penggunaan teknologi ini memerlukan keterampilan dan pengalaman dokter untuk mengoptimalkan potensi robot dalam melakukan prosedur dengan hasil terbaik.
Hingga tahun 2024, penggunaan robot TKR masih tergolong langka di rumah sakit-rumah sakit di Malaysia, dan hanya beberapa fasilitas kesehatan, seperti KPJ Kuching Specialist Hospital, yang memiliki akses ke teknologi ini. Selain itu, dokter yang ingin menggunakan robot TKR harus menjalani pelatihan khusus untuk menguasai teknik dan penggunaan alat ini.
Dengan penggabungan teknologi canggih dan keahlian medis, pasien yang menjalani operasi TKR dengan bantuan robot memiliki peluang lebih besar untuk merasakan manfaat yang signifikan. Ini termasuk pemulihan yang lebih cepat, hasil operasi yang lebih presisi, serta kualitas hidup yang lebih baik, yang memungkinkan mereka untuk kembali menikmati kehidupan sehari-hari tanpa rasa nyeri yang mengganggu.
Presisi dan akurasi yang lebih tinggi dalam pemasangan implan memungkinkan dokter untuk memastikan bahwa implan terpasang dengan tepat, mengurangi kemungkinan ketidaknyamanan dan komplikasi pascaoperasi yang sering terjadi pada metode konvensional.
Pengurangan kerusakan pada jaringan lunak di sekitar lutut membantu meminimalkan rasa sakit setelah operasi, mempercepat proses pemulihan, dan mengurangi risiko cedera tambahan yang dapat memperlambat kesembuhan.
Meningkatkan pergerakan dan fungsi lutut dengan hasil yang lebih alami, sehingga pasien dapat merasakan kenyamanan yang lebih besar saat bergerak dan kembali menjalani aktivitas sehari-hari tanpa hambatan.
Hingga tahun 2024, penggunaan robot TKR masih terbatas di beberapa rumah sakit di Malaysia, salah satunya adalah KPJ Kuching Specialist Hospital. Untuk mengoperasikan teknologi ini, para dokter harus menjalani pelatihan khusus agar dapat memaksimalkan potensi robot dalam prosedur TKR. Pelatihan ini penting untuk memastikan dokter mampu mengintegrasikan keahlian mereka dengan kemampuan canggih robotik dalam melaksanakan operasi.
Meski teknologi robotik menawarkan sejumlah manfaat signifikan, dr. Lee mengingatkan bahwa ini bukanlah solusi instan. Peran dokter ortopedi tetap vital dalam keseluruhan proses, mulai dari penilaian awal pasien hingga pengawasan selama operasi. Kehadiran robot ini bertujuan untuk meningkatkan presisi, mengurangi risiko, dan mempercepat pemulihan, namun hasil akhir yang optimal hanya bisa tercapai dengan kombinasi teknologi dan keterampilan medis yang handal.
Dengan adanya robot TKR yang didukung oleh dokter yang terlatih dan berpengalaman, pasien memiliki kesempatan lebih besar untuk menjalani operasi yang aman dan efektif. Hal ini tidak hanya mengurangi rasa sakit pascaoperasi tetapi juga membantu mereka kembali menjalani kehidupan yang lebih aktif dan berkualitas.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp Kabaran Jabar Portal Informasi biar enggak ketinggalan update)
Pewarta: Mas Bons
Editor: Warsono
Posting Komentar untuk "Presisi Tinggi: Mengurangi Risiko Pascaoperasi Signifikan"