Kritik Pedas untuk AHU Online: Layanan Digital PT Perorangan yang Sarat Masalah (Foto: Tangkapan Layar/Bd20)
Kabaran Jabar, - Layanan daring Administrasi Hukum Umum (AHU) Online, khususnya pembuatan Perseroan Terbatas (PT) Perorangan, tengah menjadi sorotan tajam masyarakat dan netizen.
Kritik utamanya adalah sulitnya akses serta sering munculnya pesan error server Direktorat Jenderal Pajak (DJP), yang menghambat proses pendaftaran.
Di media sosial, keluhan serupa bermunculan. Pesan error berulang terkait server DJP membuat proses registrasi terhenti total.
Kejadian ini mengungkap masalah serius dalam koordinasi antar instansi pemerintah.
Ironisnya, di tengah banyaknya keluhan, akun resmi AHU Online aktif mempromosikan fitur baru.
Hal ini dianggap kontradiktif, karena fitur dasar masih bermasalah.
“Mau maju bagaimana kalau dasarnya saja belum beres?” sindir netizen di platform X.
Banyak pengguna mengeluhkan respons admin AHU Online yang terkesan generik dan tidak solutif.
"Jawabannya selalu sama, disuruh coba lagi atau clear cache, padahal masalahnya di sistem mereka," ungkap salah seorang pengguna.
Kasus ini mencerminkan masalah mendasar:
1. Koordinasi antar instansi: Gangguan server DJP mengindikasikan lemahnya integrasi sistem.
2. Prioritas layanan: Promosi fitur baru tanpa menyelesaikan masalah lama menimbulkan pertanyaan soal fokus pengembangan.
3. Kualitas SDM: Respons kurang tanggap memperlihatkan perlunya peningkatan kompetensi petugas pelayanan.
Masyarakat mendesak agar pemerintah segera mengatasi permasalahan ini melalui evaluasi sistem, perbaikan koordinasi, dan peningkatan kualitas SDM.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya perbaikan berkelanjutan demi pelayanan digital yang efektif dan efisien.
Terkait:
(Ayo ikuti saluran WhatsApp Kabaran Jabar Portal Informasi biar enggak ketinggalan update)
Pewarta: Mas Bons
Editor: Warsono
Posting Komentar untuk "Kritik Pedas untuk AHU Online: Layanan Digital PT Perorangan yang Sarat Masalah"