Kabaran Jabar, - Nama mantan Bupati Bogor, Ade Yasin, kembali mencuat setelah kunjungan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ke kawasan Puncak Bogor, Kamis (6/3/2025).
Kunjungan tersebut mengungkap dampak pembangunan objek wisata Eiger Adventure Land yang diduga menyebabkan kerusakan lingkungan.
Dedi Mulyadi secara langsung menyaksikan alih fungsi lahan yang disebut-sebut menjadi pemicu banjir dan longsor di wilayah tersebut.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah jembatan gantung raksasa di kawasan Megamendung, bagian dari proyek wisata tersebut.
Dalam kunjungannya, Dedi mempertanyakan pihak yang mengeluarkan izin pembangunan.
Jawaban dari pejabat setempat mengarah pada pemerintahan sebelumnya di bawah kepemimpinan Ade Yasin.
Merespons hal ini, Dedi meminta evaluasi dan kemungkinan pencabutan izin guna memulihkan kawasan hutan lindung yang terdampak.
Langkah tegas dari Dedi ini menandai upaya pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan tata ruang di Puncak Bogor serta memastikan keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan.
Izin di Era Ade Yasin, Proyek Eiger Adventure Land Kembali Dipersoalkan
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara, dan Wakilnya, Wawan Haikal, menegaskan bahwa izin proyek Eiger Adventure Land di Puncak dikeluarkan pada masa kepemimpinan mantan Bupati Bogor, Ade Yasin.
"Zaman Bu Ade Yasin," ujar Sastra dan Wawan saat menanggapi polemik pembangunan yang diduga merusak lingkungan.
Pernyataan ini semakin memperkuat sorotan terhadap kebijakan era Ade Yasin, yang kini berstatus sebagai terpidana korupsi.
Evaluasi izin proyek pun menjadi agenda penting dalam menata kembali kawasan Puncak agar tidak semakin terdampak oleh alih fungsi lahan.
Harta Kekayaan Ade Yasin: Jejak Kekuasaan dan Aset Miliaran Rupiah
Nama mantan Bupati Bogor, Ade Yasin, kembali menjadi sorotan, termasuk soal harta kekayaannya.
Dari pantauan Kabaran Jabar, berdasarkan laporan di laman elhkpn.kpk.go.id, Ade terakhir kali melaporkan harta kekayaannya kepada KPK pada 31 Desember 2020 dengan total nilai Rp4,25 miliar. Setelah dikurangi utang sebesar Rp140 juta, total kekayaannya menjadi Rp4,11 miliar.
Sebagian besar kekayaan Ade Yasin berasal dari kepemilikan tanah dan bangunan senilai Rp2,29 miliar, semuanya berlokasi di Bogor.
Selain itu, ia juga memiliki dua mobil, Mitsubishi Xpander dan BMW, dengan total nilai Rp635 juta.
Rincian Harta Kekayaan Ade Yasin
✅ Tanah dan Bangunan – Rp2,29 miliar
✅ Mobil Mitsubishi Xpander & BMW – Rp635 juta
✅ Harta Bergerak Lainnya – Rp600 juta
✅ Kas dan Setara Kas – Rp726 juta
✅ Total Kekayaan – Rp4,11 miliar (setelah dikurangi utang)
Karier Politik dan Kiprah di Bogor
Ade Munawaroh Yasin lahir di Bogor pada 29 Mei 1968. Ia mengawali karier politik sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor sebelum menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD (2009-2014) dan kemudian terpilih sebagai Bupati Bogor pada 2018.
Pada Pilkada 2018, ia berpasangan dengan Iwan Setiawan dan didukung PPP, PKB, serta Gerindra. Dengan perolehan 912.221 suara (41,12%), Ade Yasin mengalahkan empat pasangan lain dan menggantikan Nurhayanti sebagai Bupati Bogor.
Kini, setelah tersandung kasus korupsi, nama Ade Yasin kembali diperbincangkan, terutama terkait kebijakan yang ia buat selama menjabat, termasuk izin proyek kontroversial di Puncak Bogor.
Pewarta: Mas Bons
Editor: Warsono
0Komentar