TfY7GUziTSC9BSGpTSOoBUz7TY==
Light Dark
Kolaborasi di Cimahi: Dhipa, Tedy, dan Ki Daus Siap Garap Film Inspiratif

Kolaborasi di Cimahi: Dhipa, Tedy, dan Ki Daus Siap Garap Film Inspiratif

Kolaborasi di Cimahi: Dhipa, Tedy, dan Ki Daus Siap Garap Film Inspiratif
Daftar Isi
×
Kabaran Jabar, - Dari kota kecil di Tatar Galuh, Dhipa Galuh Purba menjelma sebagai sosok penting dalam lanskap sastra dan perfilman Indonesia. Lahir dan besar di Ciamis, Jawa Barat, Dhipa bukan hanya penulis, tapi juga penjaga cerita. Ia menorehkan jejak kreatif dalam beragam bentuk tulisan: dari prosa yang tenang, sajak yang menggugah, hingga naskah skenario yang hidup di layar kaca.

Karyanya tak hanya hadir di panggung lokal, tetapi juga menggema di televisi nasional. Sejumlah judul seperti Nyi Blorong 2 (Indosiar), Palagan Bubat (TVRI Bandung), hingga Siluman Belut Putih (Lunar Film) menjadi bagian dari mozaik sinetron dan FTV Indonesia yang masih dikenang hingga kini. Tak hanya mengulang sukses, beberapa karyanya bahkan dihidupkan kembali di tahun-tahun berbeda, menjadi bukti keabadian tema dan kekuatan narasi yang ia bangun.

Dengan kemampuan menulis lintas genre, Dhipa menulis naskah drama, skenario film layar lebar, hingga artikel sastra. Dalam perjalanannya, ia kerap menggandeng para sineas kawakan, membangun kolaborasi kreatif yang memperkuat fondasi perfilman nasional.

Dhipa Galuh Purba bukan sekadar penulis. Ia adalah penyusun kisah, peracik budaya, dan penjaga denyut cerita Indonesia.

Tedy Rimba: Dari Lensa ke Lembar Berita, Menjaga Cerita Lewat Gambar


Tedy Yana Setiawan, atau yang lebih dikenal dengan nama Tedy Rimba, adalah sosok lintas profesi yang menggabungkan kepekaan jurnalis dengan naluri visual seorang sutradara. Lahir di Bandung dan kini menetap di Cimahi, Tedy dikenal sebagai kreator film yang tak hanya piawai mengarahkan adegan, tetapi juga merangkai realita lewat karya visual yang menggugah.

Sebagai wartawan media nasional, Tedy terbiasa menangkap fakta dan merangkumnya dalam narasi. Keahliannya itu ia bawa ke dunia penyutradaraan, menciptakan film-film yang tidak hanya menghibur, tapi juga mencerminkan realitas sosial. Beberapa karyanya yang mencuri perhatian antara lain Emak (RCTI), Dilema Diantara Dua Cinta (ISFF/SCTV), dan Air Tuba Dibayar Air Susu (TVRI), yang menyentuh tema kehidupan sehari-hari dengan pendekatan yang jujur dan emosional.

Film-film garapannya seperti 100 Hari Kandungan Pertama (Dinkes Kota Bandung) menunjukkan komitmennya pada isu kesehatan publik, sementara Sapu Tangan Dari Bandung dan Guruku Cantik Sekali memperlihatkan ketajaman visinya dalam menggali potensi lokal.

Tedy Rimba bukan hanya menyutradarai film, ia mengarahkan empati penonton menuju realita yang sering luput dari perhatian.

Ki Daus: Tawa yang Tertanam dalam Waktu


Di balik gurat lucu dan ekspresi khasnya, Ki Daus adalah sosok pelawak dan aktor Indonesia yang telah menjadi bagian dari denyut industri hiburan tanah air. Lahir pada 25 Desember 1957, ia bukan hanya hadir untuk mengundang tawa, tetapi juga menanamkan makna dalam setiap peran yang ia mainkan.

Nama Ki Daus kerap menghiasi layar televisi dalam berbagai peran komedi yang ikonik. Dengan gaya bicara yang polos dan pembawaan yang khas, ia berhasil menciptakan karakter-karakter yang mudah dikenang, menjadikannya sebagai wajah akrab bagi penonton lintas generasi.

Di balik sorotan kamera, kehidupan Ki Daus pun tak kalah hangat. Ia menikah dengan Dewi Lestari Wijaya pada 20 Januari 2011, dan setahun kemudian dianugerahi putri tercinta, Zahra Cantika Humaira—pelengkap kebahagiaan di balik gemerlap panggung dan tawa penonton.

Ki Daus bukan sekadar pelawak; ia adalah penjaga tawa, pengukir memori, dan pengingat bahwa humor sejati selalu datang dari hati yang tulus.

Di sisi lain, Ki Daus merasa bersyukur atas dukungan pemerintah. Ia berharap kolaborasi yang terbuka ini bisa menjadi pijakan bagi para kreator lain untuk berkembang dengan sokongan yang nyata, baik dari pemerintah maupun kalangan investor.

“Semoga ke depan, karya-karya kreatif bisa terus tumbuh, membawa nama Cimahi sebagai kota yang tidak hanya maju, tapi juga berbudaya,” pungkasnya dengan penuh harap.

Seni dan Budaya Dapat Sambutan Hangat DPRD Cimahi: Kolaborasi Menuju Pembangunan yang Berbudaya


Di balik geliat kreatif para sineas dan pelaku seni, ada dukungan yang menguatkan langkah mereka. Sekretaris DPRD Kota Cimahi, Totong Solehudin, menyambut dengan hangat kehadiran para insan seni yang membawa potensi dan semangat untuk memajukan budaya lokal.

“Kami mengapresiasi keterlibatan sutradara, kru film, serta kehadiran tokoh seni seperti Ki Daus. Beliau bukan sekadar artis, tetapi memiliki semangat luar biasa untuk menjadikan budaya sebagai bagian penting dari pembangunan,” ujar Totong, Senin 28 April 2025 di ruang kerjanya.

Baginya, keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur lewat infrastruktur, tapi juga melalui pertumbuhan budaya yang mencerminkan karakter masyarakat. Kota Cimahi, meski secara geografis tidak luas, namun memiliki kepadatan penduduk dan kekayaan potensi yang luar biasa.

Ia menegaskan bahwa Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Cimahi telah menjadi ruang harmonis yang menjaga keberagaman, dan kini siap menjadi mitra aktif dalam pembangunan berbasis seni dan budaya.

“Dukungan kami bersifat administratif, dan setiap langkah yang ditempuh akan kami komunikasikan ke pimpinan daerah, termasuk Wali Kota dan fungsi pengawasan DPRD,” tambahnya.

Sebuah Persembahan untuk Cimahi: Film Kreatif Karya Anak Bangsa Siap Digarap


Sebuah karya film bertema sosial dan budaya tengah dipersiapkan untuk menjadi persembahan istimewa dari dan untuk Kota Cimahi. Proyek ini akan digarap oleh dua sosok kreatif berpengaruh: Dhipa Galuh Purba, penulis skenario kenamaan sekaligus Aktor dan mantan Komisioner KPI Republik Indonesia yang pernah dilantik langsung oleh Presiden Joko Widodo bersama 17 anggota lainnya di Badan Sensor Nasional; serta Tedy Rimba, sutradara muda berbakat yang juga dikenal sebagai wartawan senior dan CEO PT. Milenial Visitama Media—perusahaan media yang bergerak di ranah lokal maupun nasional.

Di balik layar, sejumlah nama telah disiapkan untuk memperkuat pondasi produksi film ini. Unit Production Manager (UPM) dipercayakan kepada Marcky Poliii, S.E., sosok pemuda aktif di bidang jurnalistik dan organisasi kepemudaan. Ia akan menjadi jembatan penting dalam merealisasikan program film kreatif yang membumi di Kota Cimahi.

Posisi Film Editor akan diisi oleh Yohanes Hairawan, yang telah menorehkan rekam jejak panjang sebagai editor dan kameraman di berbagai televisi nasional, dengan pengalaman dalam produksi film dan sinetron lintas genre.

Sementara itu, Astrada sekaligus pimpinan produksi lapangan, Aldo Hongkong, akan membawa sentuhan ide kreatif yang telah ia bangun melalui berbagai karya layar lebar dan sinetron. Manajemen produksi akan dikomandoi oleh Roche N.S., menjamin ritme produksi berjalan tertib dan terarah.

Adapun nama-nama pemeran utama, kru tambahan, serta para talent atau figuran akan diumumkan kemudian, menyusul setelah skenario rampung dalam waktu dekat. Seluruh proses akan melalui tahapan seleksi casting yang profesional sebelum produksi dimulai.

Bismillahirrahmanirrahim, semoga seluruh proses dimudahkan dan dilancarkan. Dari Cimahi, oleh Cimahi, untuk Cimahi—dalam semangat CIMAHI HEPI yang terus tumbuh melalui kekayaan seni, sosial, dan budaya. Film ini diharapkan menjadi tontonan inspiratif yang sekaligus menjadi tuntunan, membanggakan masyarakat Cimahi dan Indonesia. (Bd20)

Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:
Kolaborasi di Cimahi: Dhipa, Tedy, dan Ki Daus Siap Garap Film Inspiratif
Kolaborasi di Cimahi: Dhipa, Tedy, dan Ki Daus Siap Garap Film Inspiratif


0Komentar

https://jabar.kabaran.id/p/bergabunglah-peluang-karier-di-dunia.html
Pasang Iklan Disini: 0878-5243-1990
Seedbacklink