Kabaran Jabar, - Senin sore (05/05/25), Ruang Paripurna DPRD Kabupaten Majalengka menjadi saksi pertemuan strategis antara Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Majalengka, Aliansi Gerakan Majalengka Mengajar (GMM), dan Komisi 4 DPRD Majalengka. Pertemuan ini digelar untuk menggali potensi zakat sekaligus menegaskan komitmen bersama terhadap keterbukaan dan efektivitas penyaluran zakat bagi masyarakat.
Hadir dalam audiensi tersebut para anggota Komisi 4 DPRD seperti Gugun Sugiana, Ade Duryawan, Imip Miptahudin, Muh. Fajar Shidik, Elfrans Galuh Setiawan, dan Edi Karsidi, serta jajaran komisioner Baznas Majalengka dan perwakilan GMM.
Plt Ketua Baznas Majalengka, H. Muhammad Ridwan, menjelaskan bahwa meskipun ada dinamika internal seperti pengunduran diri Ketua sebelumnya, Agus Yadi Ismail, lembaga tetap berjalan sesuai regulasi yang ada. Ridwan menambahkan, potensi zakat profesi dari ASN dan P3K di Majalengka telah mencapai hampir Rp900 juta per bulan.
Namun demikian, sorotan datang dari Dadang Behonk yang menekankan perlunya ekspansi penghimpunan zakat dari sektor swasta, terutama para pelaku usaha yang belum terjamah. Ia juga mendesak adanya transparansi dalam penggunaan dana zakat, terutama untuk pembiayaan kesehatan dan bantuan langsung kepada masyarakat.
Merespons hal tersebut, Wakil Ketua III Baznas Majalengka, Embed Humed, menekankan pentingnya dukungan regulasi dari pemerintah daerah agar Baznas dapat masuk ke wilayah industri. “Kami menjunjung transparansi dan akuntabilitas. Bahkan, Baznas Majalengka telah meraih opini WTP lima kali berturut-turut dari audit laporan keuangan,” jelasnya.
Apresiasi juga datang dari anggota DPRD, Muhamad Fajar Shidik, yang menyampaikan bahwa Baznas Majalengka sering hadir sebagai satu-satunya lembaga yang responsif dalam situasi genting. Ia berharap sinergi semacam ini terus diperkuat demi keberpihakan nyata pada masyarakat kecil. (Wawan H)
Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:
![]() |
Baznas, GMM, DPRD Majalengka Bahas Zakat Transparan |
0Komentar