TfY7GUziTSC9BSGpTSOoBUz7TY==
Light Dark
Juara Tanpa Pengakuan: Ketika Nama Pemain Persib Tak Terdengar di Timnas

Juara Tanpa Pengakuan: Ketika Nama Pemain Persib Tak Terdengar di Timnas

Juara Tanpa Pengakuan: Ketika Nama Pemain Persib Tak Terdengar di Timnas
Daftar Isi
×
Kabaran Jabar, - Persib Bandung baru saja mengukir sejarah emas: juara Liga 1 musim 2024/2025 usai mengalahkan Persis Solo 3-2 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Ribuan Bobotoh bersorak, gegap gempita menyelimuti langit Bandung, dan nama-nama pahlawan lapangan dielu-elukan. Namun, di balik kemeriahan itu, muncul satu keganjilan yang tak bisa diabaikan: tak satu pun dari mereka dipanggil untuk membela Timnas Indonesia.
Juara Tanpa Pengakuan: Ketika Nama Pemain Persib Tak Terdengar di Timnas

Dari 32 pemain yang diboyong pelatih Patrick Kluivert untuk menghadapi China dan Jepang dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, tak ada wajah-wajah Maung Bandung di dalamnya.

Tidak ada Edo Febriansyah yang konsisten sepanjang musim, tidak ada Adam Alis yang selalu siap memberi energi baru, tak ada Marc Klok yang menjadi pengatur ritme permainan, bahkan tak ada Beckham Putra, anak muda penuh talenta yang menyalakan harapan. Mereka semua absen. Dilupakan.

Pelatih Bojan Hodak memilih menanggapi dengan tenang.

“Silakan tanya ke Kluivert,” ujarnya.

Tapi di mata Bobotoh dan pengamat, ini bukan sekadar soal strategi. Ini tentang keadilan. Tentang bagaimana sebuah tim yang baru saja jadi yang terbaik di negeri sendiri, justru tidak menyumbang satu pun pemain untuk mengenakan seragam merah-putih.

Tentu, persaingan di timnas kini makin ketat. Pemain-pemain keturunan dan bintang-bintang luar negeri mulai mengisi ruang yang dulu ditempati pemain lokal. Di posisi bek kiri, Edo harus bersaing dengan Verdonk, Pattynama, dan Arhan.

Di lini tengah, Klok dan Adam ditinggalkan oleh nama-nama seperti Jenner dan Haye. Tapi apakah dominasi lokal tak lagi bernilai ketika berbicara soal timnas?

Terakhir kali pemain Persib bermain di ajang resmi Timnas adalah hampir dua tahun lalu, saat Rachmat Irianto menghadapi Filipina. Sejak itu, Maung Bandung seperti hilang dari peta Garuda.

Mungkin ini hanya kebetulan. Mungkin juga ini pertanda bahwa ada parameter lain dalam proses seleksi. Tapi yang jelas, kegelisahan telah tumbuh.

Karena menjadi juara liga memang membanggakan, tapi pengakuan di level nasional adalah cita rasa yang berbeda. Dan saat ini, para pemain Persib masih menunggu bukan medali, tapi kepercayaan. *

Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:

0Komentar

https://jabar.kabaran.id/p/bergabunglah-peluang-karier-di-dunia.html
Pasang Iklan Disini: 0878-5243-1990
Seedbacklink