GEMA INSANI Menggema dari Heubeulisuk: Gerakan Sosial Majalengka Menuju Keberkahan

Mengusung tema “Berdayakan Zakat, Infak, tur Sedekah, Pikeun Majalengka Langkung Sae tur Berkah”, program ini menegaskan semangat gotong royong dalam bingkai kepedulian sosial. Meski ditekankan bahwa partisipasi bersifat sukarela tanpa paksaan, sambutan hangat dan antusias dari masyarakat membuktikan kekuatan nilai-nilai sosial yang telah lama tertanam di desa tersebut.

Desa Heubeulisuk memang dikenal sebagai desa dengan tingkat kepedulian sosial yang tinggi. Selama lima tahun terakhir, warga telah aktif menjalankan kegiatan zakat dan infak secara konsisten. Peluncuran Kampung Zakat dan GEMA INSANI menjadi bentuk penguatan dan perluasan dari semangat tersebut.

Dalam sambutannya, Bupati Eman mengakui bahwa di awal pelaksanaan akan muncul beragam pandangan di kalangan warga. Namun, ia optimistis bahwa dengan tekad kuat dan semangat kebersamaan, Desa Heubeulisuk akan mampu menjadi contoh nyata dalam membumikan zakat dan sedekah sebagai budaya keseharian.

“Program ini bukan hanya memperluas jangkauan amal sosial, tapi juga memperkokoh praktik zakat dan infak yang telah berjalan selama ini,” ujar Eman.

Lebih dari sekadar kegiatan seremonial, Bupati berharap GEMA INSANI menjadi program rutin yang selalu dinantikan, khususnya setiap kali Kabupaten Majalengka memperingati hari jadinya.

“Kami ingin Hari Jadi Majalengka ke-535 ini tidak hanya menjadi ajang perayaan para ASN atau kalangan tertentu, tapi menjadi momen berbagi keberkahan yang bisa dirasakan hingga lapisan terbawah masyarakat,” harap Eman.

Menurutnya, GEMA INSANI adalah gerakan sosial dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat—sebuah cerminan nilai luhur dalam kehidupan berbangsa dan beragama. Ia pun menutup sambutannya dengan doa agar Kabupaten Majalengka selalu dinaungi keberkahan, baik di dunia maupun akhirat.

Sebagai catatan penting, mulai tahun depan, Hari Jadi Kabupaten Majalengka akan diperingati setiap tanggal 11 Februari, berdasarkan hasil kajian dan validasi sejarah oleh para ahli. (Wawan)