Kabaran Jabar, - Suasana pagi Idul Adha di pelataran Coppo Regency, Jl. Pejuang Majalengka-Kulur, terasa berbeda. Di antara hiruk pikuk takbir dan aroma khas pagi raya, tiga ekor sapi berdiri sebagai simbol pengorbanan dan solidaritas. Masyarakat berkumpul, bukan hanya untuk menyaksikan prosesi kurban, tapi untuk merayakan makna kebersamaan yang nyata.
Di bawah komando Gibran Maulana Suherman selaku Ketua Pelaksana, kegiatan berjalan dengan rapi, khidmat, dan penuh semangat gotong royong.
Ketiga sapi yang disembelih bukan sembarang hewan masing-masing berasal dari tokoh nasional dan daerah: Maruarar Sirait atau Bang Ara, putranya Yoshua Sirait yang aktif di Hipmi, serta Bupati Majalengka Eman Suherman bersama Wakilnya, Dena Muhamad Ramdhan.
“Alhamdulillah, kami potong tiga sapi. Yang paling besar dari Bang Ara, beratnya hampir satu ton,” ujar Gibran.
Ia menjelaskan bahwa seluruh proses dilakukan dengan menjaga kebersihan dan mematuhi syariat, sekaligus mengedepankan rasa saling membantu sejak awal hingga distribusi daging.
Namun, makna Idul Adha di Coppo Regency tak berhenti pada ritual penyembelihan. Daging kurban dibagikan merata ke warga sekitar, kaum dhuafa, serta para relawan. “Kita pastikan semua kebagian. Relawan dari Bang Ara, Yoshua, sampai Pak Bupati dan Wakil juga kita perhatikan,” tambah Gibran.
Bupati Eman yang hadir langsung ke lokasi, turut menegaskan pentingnya pemerataan. “Pastikan warga sekitar kebagian semua, jangan sampai ada yang terlewat,” katanya. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Ara dan Yoshua atas kontribusi mereka. “Bang Ara dan Yoshua ini benar-benar memperhatikan Majalengka. Kami sangat menghargainya.”
Tak kalah hangat, cerita datang dari Jajang (30), seorang relawan. “Senang bisa ikut bantu. Ini kegiatan sosial yang manfaatnya langsung terasa. Dapat daging juga, alhamdulillah.”
Idul Adha tahun ini bukan sekadar ibadah kurban, tapi panggung solidaritas di mana tokoh, relawan, dan masyarakat berjalan bersama dalam semangat berbagi. Seperti kata Gibran, “Semoga semangat ini tak hanya hidup di hari raya, tapi terus berdenyut dalam setiap langkah kebersamaan.” (Wawan)
Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:
0Komentar