Plafon Kodim Jebol, PUPR Minta Tuntas Perbaikan

Kabaran Jabar, - Belum genap sebulan pasca insiden ambruknya plafon di Gedung Kodim 0609, perbaikan yang dijanjikan masih juga belum rampung.

Pantauan awak media pada Kamis (13/06/2025) di lokasi menunjukkan, proyek ini tampak mangkrak dan belum menunjukkan progres signifikan.

Insiden yang terjadi pada Minggu, 18 Mei 2025 lalu itu langsung mendapat sorotan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cimahi.

Kepala Bidang PUPR Kota Cimahi, Fitriyadi, mengaku pihaknya merespons cepat, meskipun mengakui ada sejumlah kendala teknis di lapangan.

“Kemarin saya hubungi langsung pelaksananya. Arahan teknis sudah kami berikan. Pihak kontraktor juga mengirimkan foto-foto progres, tapi saya pribadi belum cek langsung ke lokasi,” ujarnya saat ditemui di kantornya.

Fitriyadi menegaskan bahwa perbaikan ini bukan sekadar tempel sana-sini, melainkan harus sesuai spesifikasi.

Ia menyampaikan bahwa masa pemeliharaan proyek masih berlangsung hingga akhir Juni, dan karena itu, pihaknya tetap menuntut perbaikan dilakukan secara maksimal.

“Perbaikan ini bukan ajang coba-coba. Kami sudah beri surat peringatan meskipun lewat grup komunikasi internal. Kami tetap koordinasi agar tidak makin molor,” tegasnya.

Jika tidak ada pembongkaran ulang dari awal, PUPR menargetkan proses ini seharusnya bisa rampung dalam waktu satu minggu.

Namun jika perlu dibongkar total, tentu membutuhkan waktu tambahan selama tetap sesuai prosedur dan tanggung jawab dipenuhi.

Fitriyadi juga meluruskan bahwa tidak semua bagian proyek berada di bawah kendali PUPR, namun pihaknya tak akan melepas tanggung jawab begitu saja.

“Kami tetap kawal bagian yang jadi tanggung jawab kami. Kami tidak ingin perbaikan ini jadi contoh buruk,” ujarnya.

Menanggapi kritik dan sorotan dari media, termasuk yang datang dari luar Kota Cimahi, Fitriyadi menunjukkan sikap terbuka dan tidak defensif.

“Kalau ada kesalahan, kami siap klarifikasi dan belajar. Tujuannya agar perbaikan ke depan lebih baik,” katanya.

Sementara itu, awak media yang sejak awal aktif memantau perkembangan proyek ini juga menyampaikan komitmennya untuk terus mengawal.

“Kami yang berada di Cimahi akan terus mengawasi perkembangan kasus ini, agar penyelesaiannya benar-benar tuntas, tanpa perlu campur tangan berlebihan dari pihak luar,” ujar salah satu jurnalis lokal di akhir pertemuan.

Dengan waktu yang terus berjalan menuju akhir masa pemeliharaan, semua mata kini tertuju pada langkah konkret dari kontraktor dan pengawasan ketat dari PUPR.

Pertanggung jawaban bukan sekadar janji, tapi mesti dibuktikan di lapangan plafon yang ambruk tak boleh menjadi simbol runtuhnya tanggung jawab. (Mas Bons)