Ruang Kelas Kosong, Semangat Belajar Tak Pernah Padam

Kabaran Jabar, - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jatipam0or 1 yang terletak di Jalan Siliwangi, Kecamatan Panyingkiran, kini tengah menanti kepastian rehabilitasi atas dua ruang kelasnya yang mengalami kerusakan parah. Bagian atap yang nyaris roboh membuat kedua ruangan tersebut tak lagi bisa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), demi alasan keselamatan siswa.

“Ini juga sejalan dengan surat edaran Bupati Majalengka, bahwa ruang kelas yang rusak berat harus dikosongkan,” jelas Kepala Sekolah SDN Jatipamor 1, Kuswati, S.Pd.

Kondisi ruang yang memprihatinkan itu sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka. Namun hingga kini belum ada kepastian kapan renovasi akan dilakukan.

“Kami sudah menyampaikan laporan secara resmi. Informasi dari dinas, untuk saat ini masih menunggu kemungkinan adanya kelebihan anggaran di tahun berjalan. Kalau tidak ada, akan diajukan di tahun anggaran berikutnya,” ungkap Kuswati.

Sebelumnya, kerusakan sempat melanda tiga ruang kelas. Satu ruang berhasil diperbaiki melalui dana pemeliharaan dari BOS, sementara dua lainnya masih dibiarkan kosong. Untuk sementara, siswa kelas 3 dialihkan ke ruang mushola dan laboratorium. Sedangkan siswa kelas 6 telah lulus, sehingga beban ruang sedikit berkurang.

Kuswati berharap, sebelum masa pensiunnya yang tinggal setahun lagi, dua ruang kelas yang rusak tersebut sudah diperbaiki. Ia ingin meninggalkan sekolah dalam kondisi layak dan aman.

“Harapan saya sederhana. Saat pensiun nanti, saya ingin meninggalkan sekolah ini dalam kondisi baik, agar tak menjadi beban pikiran,” tuturnya.

Meski dililit keterbatasan infrastruktur, SDN Jatipamor 1 tetap menunjukkan prestasi. Didukung oleh 16 tenaga pendidik profesional, sekolah ini pernah mencatatkan berbagai prestasi di bidang akademik maupun non-akademik. Terakhir kali sekolah ini mendapat rehabilitasi pada tahun 2016 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

Kini, SDN Jatipamor 1 kembali berharap kepada pemerintah agar tanggap dan serius menangani kondisi sekolah, demi keberlangsungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi para generasi penerus bangsa.(Wawan)