Kabaran Jabar, - Suasana khidmat dan penuh kearifan lokal terasa di Desa Cijurey, Kecamatan Panyingkiran, saat tradisi ruwatan digelar dalam rangka tasyakur atas hasil panen. Bertempat di halaman Balai Desa Cijurey, Senin (14/07/25), kegiatan ini mengusung tema “Ngarawat Adat Budaya Tali Paranti Wujud Rasa Syukur kanu Maha Suci”.
Bupati Majalengka, H. Eman Suherman, hadir langsung dalam acara tersebut didampingi Asisten Daerah I Yusanto Wibowo, Kepala Dinas Pariwisata Ida Heriyani, Camat Panyingkiran Erik Pratama, unsur Forkopimcam, serta para kepala desa se-Kecamatan Panyingkiran.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Ambang Memed menjelaskan bahwa tradisi ruwatan merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas rahmat-Nya serta penghargaan terhadap leluhur yang telah berjasa. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan kirab budaya, doa syukur, serta penyerahan hasil bumi dari tiap blok desa.
Kepala Desa Cijurey, Yusup Faisal Ghifari, menyampaikan bahwa tradisi ini juga menjadi momentum transparansi dan akuntabilitas desa. “Laporan pemasukan desa mencapai Rp241 juta dari berbagai sumber dan kegiatan, yang salah satunya disyukuri lewat ruwatan dan budaya lokal,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Eman menyampaikan apresiasi atas semangat pelestarian adat dan kekompakan masyarakat Desa Cijurey. “Ruwatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk rasa syukur yang nyata, yang menyambung hubungan vertikal kepada Allah dan horizontal antar sesama manusia,” ujar Eman.
Ia juga mendoakan agar masyarakat Desa Cijurey diberikan umur panjang, kesehatan, serta kelancaran dalam rezeki dan pembangunan desanya.
Di sela kegiatan, Bupati menyerahkan satu unit speaker portable untuk mendukung kegiatan majlis taklim ibu-ibu di Desa Cijurey. Acara ditutup dengan pagelaran Wayang Golek “Giri Harja Putra 3” yang dibawakan oleh dalang Yogaswara Sunandar Sunarya, sebagai hiburan budaya di malam harinya. (Wawan)
Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:
0Komentar