Kabaran Jabar, - Menjelang perhelatan Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Cimahi, semangat rekonsiliasi dan kedewasaan politik justru mencuat ke permukaan.
Sejumlah mantan pengurus KNPI yang kini tergabung dalam Korps Alumni KNPI Kota Cimahi menyatakan apresiasi mendalam terhadap sikap tiga bakal calon Ketua KNPI yang menunjukkan solidaritas dan komitmen untuk menjaga kondusivitas organisasi kepemudaan di kota ini.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat, tokoh-tokoh senior KNPI seperti Muhya Hadian, Maktal Hoedaya, Erik Fajar Marhaen, Iwan Dermawan, Budi Miftahudin, Eman Suherman, dan Barkah Setiawan menyuarakan dukungan atas langkah para kandidat yang sepakat untuk saling menguatkan, bukan saling menjatuhkan.
Ketua Korps Alumni KNPI Kota Cimahi, Muhya Hadian, menegaskan pentingnya sinergi antara Ketua KNPI terpilih nanti dengan OKP-OKP yang berhimpun serta pemerintah kota.
Ia menyebut, sikap saling dukung antar calon bukan sekadar simbol kedewasaan, tetapi juga awal dari kemajuan KNPI.
“Saya sangat mendukung langkah ini. Tiga calon yang sepakat saling mensuport adalah bukti bahwa dinamika bisa dihadapi secara dewasa. Ini langkah positif menuju masa depan KNPI yang lebih solid,” kata Muhya, Jumat (1/8/2025).
Ia juga meminta agar Panitia Musda segera menggelar musyawarah karena substansi penting telah tercapai. “Ini bagian dari proses pendewasaan organisasi,” tambahnya.
Sementara itu, mantan aktivis KNPI Kota Cimahi, Maktal Hoedaya, menilai situasi ini sebagai momentum langka yang menunjukkan adanya azas diplomasi di atas ambisi pribadi.
“Dalam musyawarah, seharusnya kita bermufakat membangun kebersamaan, bukan memperkuat kutub-kutub perpecahan,” ujar Maktal.
Menurutnya, dalam sistem demokrasi Indonesia, voting memang legal, tapi bukanlah solusi ideal.
“Voting adalah langkah terakhir jika mufakat tak tercapai. Apa yang dilakukan tiga kandidat ini justru menunjukan kualitas kaderisasi dan kematangan berpikir,” tambahnya.
Ia juga mendorong agar pemerintah tak abai melihat kemajuan pola pikir pemuda masa kini.
“Para pemuda ini sudah tak lagi sibuk mengejar jabatan pribadi. Mereka memikirkan masa depan kolektif. Ini harus dihargai dan diberi ruang untuk berkembang,” tegasnya.
Maktal juga berharap agar KNPI ke depan mampu membangun kemandirian tanpa ketergantungan pada anggaran pemerintah.
“Biarkan KNPI tumbuh dengan jati diri yang kuat. Ini saatnya organisasi ini jadi rumah besar pemuda Cimahi yang mandiri dan berpengaruh,” pungkasnya. (Bd20)
Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:
0Komentar