Kabaran Jabar, - Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi kembali menegaskan komitmennya menjaga kualitas pangan melalui kegiatan sosialisasi keamanan pangan bagi seluruh dapur Sentra Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) se-Kota Cimahi.
Kegiatan tersebut digelar di Aula Gedung A, Rabu (November 2025), dan diikuti para pengelola dapur serta petugas teknis dari berbagai wilayah.
Sosialisasi ini difokuskan untuk memperkuat pemahaman pengelola dapur dalam menerapkan standar keamanan pangan, mulai dari penyimpanan, pengolahan hingga distribusi makanan kepada masyarakat.
Dispangtan menilai bahwa kualitas pangan memiliki pengaruh langsung terhadap kesehatan publik, sehingga seluruh dapur SPPG wajib mematuhi pedoman keamanan pangan secara konsisten.
Selain paparan materi, kegiatan turut dilengkapi sesi tanya jawab dan diskusi teknis yang membahas prosedur higienitas, penanganan bahan pangan, hingga strategi pencegahan kontaminasi di lingkungan dapur.
Para peserta diharapkan dapat menerapkan ilmu tersebut dalam operasional dapur masing-masing, terutama untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dispangtan Kota Cimahi, Tita Mariam, menegaskan bahwa seluruh bahan pangan untuk Program MBG telah melalui proses pemeriksaan ketat sebelum diolah.
“Terkait keamanan pangan, bahan baku sebelum diolah itu kita periksa dulu. Sejauh ini hasil pemeriksaan kualitasnya bagus,” ujarnya.
Menurut Tita, pemeriksaan dilakukan untuk memastikan setiap bahan pangan dalam kondisi layak konsumsi, segar, dan bebas dari zat berbahaya.
Data Dispangtan mencatat terdapat 34 titik SPPG di Kota Cimahi, dan sebanyak 29 di antaranya telah beroperasi mendistribusikan menu Makan Bergizi Gratis yang merupakan program nasional gagasan Presiden Prabowo Subianto.
Pengawasan dan pemeriksaan terus dilakukan di setiap titik, khususnya pada bahan baku segar seperti sayuran dan protein hewani. Sayuran yang diperiksa antara lain wortel, melon, dan semangka, sementara kategori protein meliputi ayam, daging sapi, dan telur.
“Sayurannya, proteinnya, ayamnya juga diperiksa. Sejauh ini hasilnya masih di ambang batas aman, seperti sayuran yang aman dari pestisida. Kalau daging misalnya formalin,” terang Tita.
Ia menambahkan bahwa bahan pangan di dapur SPPG langsung diproses untuk memastikan kesegarannya tanpa disimpan terlalu lama.
“Pemeriksaan dilakukan untuk menjamin keamanan pangan serta mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti keracunan,” tegasnya.
Melalui sosialisasi ini, Dispangtan berharap pengelolaan pangan di seluruh dapur SPPG dapat semakin optimal, aman, dan berkualitas demi mendukung pemenuhan gizi masyarakat Kota Cimahi. (Bd20)
![]() |
| Dispangtan Cimahi Dorong Dapur SPPG Tingkatkan Standar Keamanan Pangan |
Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:


0Komentar