DPRD Majalengka Soroti Kualitas Proyek Pembangunan 2025

Kabaran Jabar, - Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Majalengka dari Fraksi PKS, H. Iing Misbahudin, S.M, mengungkapkan sejumlah temuan penting usai melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) terhadap proyek-proyek pembangunan tahun 2025 di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) serta Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Majalengka.

Dalam hasil tinjauannya, Iing menemukan adanya pekerjaan di bidang Sumber Daya Air (SDA) PUTR yang dinilai belum memenuhi standar kualitas.

“Kualitas hasil pembangunan masih rendah, bahkan beberapa konstruksi terlihat kurang kokoh,” ujarnya.

Menurutnya, rendahnya mutu pekerjaan disebabkan oleh penggunaan material yang tidak sesuai, seperti pasir berkualitas rendah serta campuran semen yang minim. Bahkan ditemukan juga pasangan batu tanpa adukan semen pada beberapa proyek irigasi.

Iing menambahkan, lemahnya fungsi pengawasan menjadi penyebab utama tidak maksimalnya hasil pembangunan.

Berdasarkan rapat dengan PUTR dan Inspektorat Majalengka, terungkap bahwa kekurangan tenaga pengawas serta rendahnya kompetensi menjadi faktor klasik yang belum terselesaikan.

“Pengawasnya mungkin ada, tapi seolah tidak berfungsi,” tegasnya.

Ia menekankan, apabila ditemukan ketidaksesuaian pekerjaan atau material yang buruk, seharusnya pengawas segera menghentikan sementara kegiatan proyek sambil menunggu perbaikan dari pihak pelaksana.

Selain itu, Iing juga menyoroti proyek revitalisasi sekolah di bawah Disdik Majalengka, terutama penggunaan genteng metal pada beberapa sekolah yang seharusnya memakai genteng plentong glazur sebagai produk lokal sesuai arahan Bupati Majalengka. Contohnya di SMPN 2 Talaga yang belum mengganti genteng metalnya.

“Kami harapkan segera diganti agar sesuai dengan ketentuan,” tambahnya.

Meski demikian, ia memberikan apresiasi kepada sekolah-sekolah yang telah mengikuti arahan dengan menggunakan genteng plentong glazur karena dinilai lebih aman dan mendukung produk lokal.

Sebagai penutup, Iing menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap hasil pembangunan, baik yang dilakukan secara swakelola maupun melalui pihak kontraktor.

Hasil perbandingan ini, menurutnya, akan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan model pelaksanaan pembangunan yang paling efektif di masa mendatang. (Wawan)