Kabaran Jabar, - Program ketahanan pangan berbasis peternakan yang dijalankan kelompok ternak Mitra Sri Tani di Desa Ciasmara kini menunjukkan hasil mencolok. Populasi kambing yang semula berjumlah 60 ekor melonjak menjadi 100 ekor, menandai peningkatan signifikan yang membuka peluang ekonomi baru bagi warga.
Namun, pencapaian ini juga memunculkan tuntutan penting: kebutuhan akan pasar hewan desa. Ketua RW sekaligus pimpinan kelompok ternak, Wahyu, menilai kenaikan populasi ternak hanya akan bermakna jika didukung fasilitas pemasaran yang memadai.
“Tanpa pasar hewan, perkembangan ini tidak akan optimal bagi ekonomi warga. Ciasmara membutuhkan pasar hewan sendiri,” ujar Wahyu menegaskan.
Dari total populasi saat ini, terdapat 50 ekor kambing indukan dan 10 ekor pejantan yang berkembang melalui program ketahanan pangan desa. Meski produksi terus meningkat, kelompok ternak masih belum memiliki akses pasar tetap untuk menjual hasil ternak secara berkelanjutan.
Ciasmara dinilai memiliki modal kuat untuk mendirikan pasar hewan karena aktivitas perdagangan di pasar lokal yang rutin berlangsung setiap hari Senin. Besarnya arus transaksi dipandang dapat menjadi fondasi untuk menumbuhkan pasar hewan resmi yang dikelola desa.
Wahyu menyebut pasar hewan bukan hanya soal penjualan kambing, tetapi langkah strategis untuk mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Ini bukan sebatas kepentingan peternak. Ini kebutuhan ekonomi seluruh warga,” lanjutnya.
Desakan ini muncul sejalan dengan meningkatnya perhatian nasional terhadap pembangunan ekonomi desa dan pengembangan sektor peternakan sebagai bagian penting ketahanan pangan. Kini, lonjakan populasi kambing di Ciasmara menjadi bukti keseriusan warga — tinggal menunggu sejauh mana pemerintah daerah merespons peluang besar yang ada di depan mata. (Poy)
Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:
0Komentar