Kabaran Jabar, - Pemerintah Kabupaten Majalengka melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) kembali menorehkan progres penting dalam pemenuhan layanan air bersih untuk masyarakat. Program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tahun anggaran 2025 resmi tuntas disalurkan ke sejumlah titik wilayah, sebagai upaya mendorong pemerataan akses air layak konsumsi.
Kepala DPKPP Kabupaten Majalengka, Sidharta, menjelaskan bahwa pelaksanaan SPAM pada tahun ini menggabungkan dua sumber pembiayaan — APBD Kabupaten Majalengka dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
> “Program pengembangan SPAM telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2025. Dari APBD satu paket sebesar Rp 200 juta untuk penambahan jaringan, dan dari DAK terdapat 10 titik dengan total anggaran Rp 10,3 miliar,” ungkap Sidharta saat ditemui media, Jumat (21/11/25).
Seluruh pelaksanaan pembangunan yang bersumber dari kedua skema anggaran tersebut telah rampung. Khusus program DAK, kegiatan mencakup pengembangan jaringan hingga pembangunan jaringan baru dengan target 1.200 Sambungan Rumah (SR).
“Harapannya tentu dapat memperluas dan meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih,” tambahnya.
Infrastruktur Air Diprioritaskan ke Wilayah Pancurendang
Pengembangan jaringan air bersih yang bersumber dari APBD difokuskan di wilayah Pancurendang, Kecamatan Majalengka. Selain penambahan jaringan, area tersebut juga mendapatkan perbaikan jaringan distribusi utama serta pembangunan bak penampungan air.
Lebih lanjut, Sidharta menjelaskan bahwa sebagian titik SPAM DAK menggunakan sumber air dari sumur dalam, dan pembangunan dilakukan setelah melalui proses perizinan. Adapun titik lain yang memanfaatkan sumber mata air berada di kawasan tengah dan selatan Kabupaten Majalengka.
Bangun Infrastruktur, Bangun Kebiasaan Baru Masyarakat
Selain menyediakan jaringan air minum, program SPAM juga memiliki misi mengubah perilaku penggunaan air bersih agar lebih berkelanjutan. Selama ini masyarakat memanfaatkan mata air secara terus-menerus dengan alat sederhana seperti selang.
“Dengan SPAM, kita ingin membentuk perilaku baru yang ramah lingkungan. Ke depan diharapkan ada pengelolaan PAM desa, dikelola oleh desa dengan pembayaran sesuai pemakaian agar penggunaan air tidak boros,” tutupnya
Program SPAM 2025 menjadi salah satu langkah strategis Majalengka dalam memastikan layanan dasar air bersih terpenuhi merata, sekaligus mendorong lahirnya budaya hemat air untuk menjaga ketersediaan sumber air di masa mendatang. (Wawan)
Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:

0Komentar